Advertisement

Singapura Temukan 43 Kasus Virus Corona, 6 Orang Telah Sembuh

Newswire
Senin, 10 Februari 2020 - 12:57 WIB
Nina Atmasari
Singapura Temukan 43 Kasus Virus Corona, 6 Orang Telah Sembuh Aktivitas petugas medis saat menangani pasien virus Corona di rumah sakit di Wuhan, Cina, 25 Januari 2020. - THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO via REUTERS

Advertisement

Harianjogja.com, SINGAPURA-- Virus corona tidak hanya menyebar di China, tetapi juga di sejumlah negara termasuk Singapura. Tiga kasus baru dilaporkan pada Minggu (9/2/2020) sehingga jumlah kasus terkonfirmasi virus corona di negeri Singa itu telah bertambah menjadi 43 kasus.

Kementerian Kesehatan Singapura dalam laporan terbarunya menyatakan seperti dilansir media The Straits Times, Senin (10/2/2020), seorang kakek berumur 71 tahun dan seorang pekerja asal Bangladesh termasuk di antara tiga kasus baru terkonfirmasi corona tersebut. Pasien lainnya adalah seorang pria Singapura berumur 54 tahun yang bekerja di Resorts World Sentosa.

Ketiga penderita corona itu diketahui tidak memiliki kaitan dengan pasien corona sebelumnya. Ketiganya juga diketahui tidak bepergian ke China sebelumnya.

Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan bahwa jumlah orang yang terinfeksi coronavirus sejauh ini tercatat sebanyak 43 orang. Disebutkan kementerian, enam orang di antaranya saat ini dalam kondisi kritis dan tengah dirawat di ruang ICU. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya empat pasien yang berada dalam kondisi kritis.

Sementara itu, empat pasien corona telah dinyatakan sembuh dan dibolehkan meninggalkan rumah sakit. Sehingga dengan demikian, sejauh ini total enam pasien corona telah dinyatakan sembuh.

Sebelumnya, pemerintah Singapura menaikkan level waspada virus corona ke level oranye, atau satu level lagi sebelum mencapai level tertinggi, merah. Level oranye ini pernah diberlakukan Singapura ketika wabah SARS melanda pada tahun 2003 lalu. Level oranye ini mengindikasikan virus corona adalah parah dan menular dengan mudah antarmanusia.

Pengumuman itu sempat memicu kepanikan di negara kota berpenduduk sekitar 5,7 juta jiwa itu. Seperti dilansir kantor berita AFP, banyak warga berbondong-bondong membeli keperluan dasar seperti beras, mie dan tisu toilet.

Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan rak-rak kosong di sejumlah toko dan supermarket, troli belanjaan yang dipenuhi barang-barang dan antrean panjang di kasir-kasir.

"Saya khawatir jika mereka semakin meningkatkan level siaga, kami tidak akan bisa keluar," kata seorang ibu rumah tangga berusia 50 tahun, yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada AFP setelah meninggalkan toko kelontong.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : detik.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kembali Tampil di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini, Ini Gagasan yang Diusung Sutrisna Wibawa

Gunungkidul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement