Advertisement
Pelaku Penyalahgunaan Gula Rafinasi Ditangkap Polda DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - NWS, 45, ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian DIY atas dugaan penyalahgunaan gula kristal rafinasi yang dijual dalam bentuk kemasan kepada masyarakat sebagai gula konsumsi.
Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto saat jumpa pers di Mapolda DIY, Kamis, mengatakan NWS yang merupakan warga Kecamatan Gamping, Sleman diketahui mengemas kembali dan menjual gula untuk industri itu ke sejumlah pasar tradisional dan warung di kawasan Sleman dan Kota Yogyakarta sejak Oktober 2019.
Advertisement
"Tersangka sengaja membuka kemasan pangan berupa gula rafinasi untuk dikemas kembali dalam bentuk kemasan plastik dan dijual kepada masyarakat," kata dia.
Menurut Yulianto, gula rafinasi yang biasanya dijual untuk industri dengan harga rata-rata Rp10.500 per kilogram (kg), oleh NWS dijual dalam bentuk kemasan tanpa label dengan harga Rp13.500 per kg kepada masyarakat. "Jadi per kilogram dia untung lumayan banyak," kata dia.
Yuliyanto mengatakan NWS membeli gula rafinasi dari seorang distributor berinisial I yang biasanya datang dengan menggunakan truk di tempat yang telah ditentukan. "Untuk distributornya sementara sedang dilakukan penyelidikan," kata dia.
Sekali transaksi, NWS biasa membeli gula rafinasi hingga 20 karung yang kemudian dilepas segelnya dan dikemas kembali. Dengan mesin otomatis, tersangka mampu mengemas 1 ton gula rafinasi dalam bentuk kemasan 0,5 kg dalam waktu tiga jam.
Yuliyanto mengatakan setelah muncul laporan polisi pada 5 Februari 2020, NWS akhirnya dapat ditangkap sehari kemudian.
Dari tersangka, polisi mengamankan 2.150 kilogram gula rafinasi serta sejumlah barang bukti lainnya berupa peralatan produksi seperti timbangan, mesin pengemas gula, troli, satu rol plastik, satu ember, serta mobil bak terbuka yang digunakan pelaku untuk memasarkan gula tersebut.
Atas perbuatannya, NWS dijerat dengan pasal berlapis yakni 139 jo pasal 84 ayat (1) UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan dengan ancaman penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp10 miliar dan Pasal 62 ayat (1) jo pasal 8 ayat (1) huruf i UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dengan ancaman penjara paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
Advertisement
Disperindag DIY Gelar Pasar Murah di Banyuroto Kulonprogo
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
- BPS Ungkap 7,2 Juta Warga Indonesia Tidak Punya Pekerjaan
- Sidang Eks Menteri Pertanian SYL, KPK Bawa 4 Saksi dari Kementan
Advertisement
Advertisement