Advertisement
Pihak Lion Air Minta Maaf. Ada Apa?
Advertisement
Harianjogja.com, SURABAYA - Pada Sabtu (22/2/2020) pagi, pesawat Lion Air JT-804 rute Surabaya-Bali mendadak gagal terbang. Pesawat tersebut seharusnya berangkat dari Bandar Udara Internasional Juanda di Sidoarjo pukul 05.10 WIB dan diperkirakan mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali (DPS) pada pukul 07.00 WITA.
Sebelum keberangkatan, pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LJO sudah menjalani pemeriksaan awal (pre-flight check) dan dinyatakan laik terbang (airworthy for flight). Penerbangan JT-804 akan menerbangkan tujuh kru dan 183 penumpang dewasa, satu anak-anak dan dua balita.
Advertisement
Pada 07.00 WIB ketika pesawat bersiap lepas landas dengan kecepatan rendah, pilot memutuskan untuk menunda waktu mengudara (rejected take off/ RTO). Hal ini dikarenakan ada indikator pada pesawat yang perlu dilakukan pengecekan kembali.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, sebelum lepas landas, SOP sudah dijalankan termasuk pemeriksaan awal (pre-flight check) dan dinyatakan laik terbang (airworthy for flight).
"Karena ada masalah di pesawat, pilot memutuskan menunda. Keputusan pilot sudah berdasarkan prosedur atau sesuai tindakan pengoperasian pesawat udara," kata Danang melalu keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Sabtu (22/2/2020).
Lebih lanjut Danang menjelaskan, saat proses masuk ke kabin pesawat (boarding) selesai, guna memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first), seluruh tamu diarahkan dan dikembalikan ke ruang tunggu. Koordinasi teknisi dan pilot, bahwa pesawat harus menjalani pengecekan.
Atas gangguan hingga menimbulkan keterlambatan, pihak Lion Air menyampaikan permohonan maaf. "Lion Air menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul. Saat ini pesawat menjalani pemeriksaan (grounded) dan proses investigasi mengenai hal tersebut," ujar Danang.
Lion Air menginformasikan kepada seluruh penumpang dengan memberikan kompensasi keterlambatan (delay management) serta memfasilitasi jika ada penumpang yang akan melakukan pengembalian dana (refund), perubahan jadwal (reschedule) dan penyesuaian rute perjalanan (reroute), menurut aturan yang berlaku.
Kekinian, Lion Air telah menerbangkan kembali JT-804 dengan menggunakan pesawat yang lain, yaitu Boeing 737-900ER registrasi PK-LGJ. Pesawat lepas landas pukul 08.46 WIB, membawa tujuh kru serta 59 penumpang dewasa, satu anak-anak dan dua balita. Pesawat sudah mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada 10.32 WITA.
"Lion Air patuh dan menjalankan segala ketentuan operasional dengan tetap mengutamakan faktor keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
- Dico dan Raffi Ahmad Foto Bareng Munculkan Spekulasi, Ini Respons Golkar Jateng
- Terbongkar! Pejabat Kementan Patungan Rp1 Miliar untuk Biayai Umrah SYL
- Arsip Indarung I Semen Padang Ditetapkan Jadi Memory of the World Asia Pacific
- Presiden NOC Prancis Doakan Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris
Berita Pilihan
- Usulan Presidential Club Prabowo Didukung Zulkifli Hasan
- Kepala Rutan Nonaktif KPK Ajukan Praperadilan Kasus Pungli
- Sidang Sengketa Pilpres, Hakim Ingatkan Tegur Ketua KPU Agar Tidak Tertidur
- Gelombang Panas Melanda Asia, Ini Dampaknya di Indonesia Menurut BMKG
- Viral Tawaran Jadi Buzzer Bea Cukai dengan Tarif Rp100 Juta Per Video, Berikut Klarifikasi dari DJBC
Advertisement
Masuk Awal Kemarau, BPBD DIY Pastikan DIY Tidak Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Indonesia Kecam Serangan Militer Israel ke Rafah
- Waspada! Marak Penipuan dengan Modus Mengirimkan Email Palsu
- Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Mataram dan Bali, Warga Berhamburan
- Gunung Ibu Halmahera Erupsi, Lontarkan Abu Ketinggian 2 Kilometer
- Tak Lagi Dianggap Bagian dari PDI Perjuangan, Begini Respons Jokowi
- Wacana Prabowo-Gibran Tambah Kementerian, Pakar: Harus Ubah Regulasi
- Desak Israel Berhenti Menyerang Rafah, China: Itu Kejahatan Kemanusian
Advertisement
Advertisement