Advertisement
Harga Bahan Pokok Berpotensi Meroket
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Harga beberapa bahan pokok berpotensi terus terkerek, lantaran gangguan logistik dan stok yang berkurang menyusul proyeksi curah hujan ekstrem yang melanda kawasan DKI Jakarta.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan tinggi berpotensi terjadi setidaknya sampai 2 Maret mendatang. Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, pola tekanan rendah di wilayah belahan bumi selatan (BBS) masih cukup aktif berpengaruh pada pembentukan potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.
Advertisement
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengemukakan harga harga cabai merah besar menyentuh level Rp90.000 per kilogram (kg) sebagai imbas dari stok yang berkurang dan banjir yang melanda Ibu Kota pada Selasa (25/2/2020) kemarin. Harga gula putih pun terpantau berada di angka Rp14.500 per kg.
"Kalau cabai dan gula stok memang dalam kondisi kurang baik," ujar Abdullah kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Rabu (26/2/2020).
Dia menjelaskan bahwa sejumlah pasar di kawasan Jabodetabek kembali terimbas banjir sebagaimana terjadi pada Januari 2020 lalu. Pada bencana banjir tersebut, dia mencatat total kerugian mencapai Rp350 miliar dengan 74 pasar yang terdampak secara langsung maupun tidak.
"Untuk banjir kemarin saya belum bisa memastikan kerugian maupun penurunannya. Namun akses ke sejumlah pasar jelas terganggu dan ada pula yang terendam," ujarnya.
Menghadapi potensi cuaca ekstrem yang melanda sebagian wilayah Indonesia termasuk DKI Jakarta sampai awal Maret mendatang, Abdullah pun mengharapkan pemerintah dapat memprioritaskan akses ke pasar-pasar demi menjamin perekonomian tidak terganggu.
"Dari banjir ini pedagang dan konsumen mengalami kerugian yang cukup besar. Ada pasar yang terendam dan akses konsumen ke pasar yang terganggu," kata Abdullah.
Sementara itu, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang memiliki tugas stabilisasi harga pangan, Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai antisipasi dalam menghadapi potensi lonjakan harga akibat logistik yang terganggu.
Dia menyatakan Pasar Induk Cipinang memang sempat terendam banjir pada Selasa kemarin. Kendati demikian, dia menyatakan air segera surut dalam waktu enam jam dan pasokan beras masuk pun terpantau lancar.
Dia pun meyakini stok yang saat ini dikelola oleh Food Station bisa menjamin stabilitas harga sampai 24 hari ke depan. Gangguan logistik kala banjir sendiri disebutnya hanya berlangsung selama satu sampai dua hari dan tidak sampai mengakibatkan kelangkaan.
"Stok beras saat ini 34.000 ton dan dalam kondisi aman. Bawang putih masih ada 800 ton dan kami telah mengajukan rekomendasi impor sebesar 22.000 ton," ujar Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Daerah Lain Naik, Dinkes Sleman Klaim Ada Tren Penurunan Kasus DBD
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
Advertisement
Advertisement