Advertisement
Spesifikasi Drone ScanEagle yang Dihibahkan AS untuk Indonesia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan menerima hibah 14 unit drone ScanEagle dan peningkatan kemampuan tiga unit Helikopter Bell 412 dari pemerintah Amerika Serikat (AS).
Drone ScanEagle senilai US$28,3 juta ini rencananya akan digunakan TNI AL untuk meningkatkan kemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian di wilayah maritim guna memperkuat pertahanan negara.
Advertisement
ScanEagle adalah bagian dari ScanEagle Unmanned Aircraft Systems, yang dikembangkan dan dibangun oleh Insitu Inc., anak perusahaan The Boeing Company.
Adapun Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau pesawat tak berawak ini didasarkan pada pesawat miniatur robot SeaScan Insitu yang dikembangkan untuk industri perikanan komersial. Drone ini dapat diangkat oleh seorang dewasa karena bentuknya tak terlalu besar.
Menurut laman Boeing, drone ini dapat beroperasi di atas 15.000 kaki (4.572 meter) dan berkeliaran di medan perang untuk misi hingga 20 jam. Drone dengan bobot maksimum 22 kilogram ini, digerakkan mesin piston model pusher berdaya 15 tenaga kuda.
Dari segi kecepatan, ScanEagle dapat terbang hingga 111 km/jam dan kecepatan maksimum mencapai 148 km/jam. Batas ketinggian drone ini hingga 5.950 meter. ScanEagle sanggup berada di udara dengan lama terbang atau endurance lebih dari 24 jam.
Sementara itu, untuk upgrade peralatan Helikopter Bell 412 bernilai US$6,3 juta. Pembaruan peralatan ini dIgunakan untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan meningkatkan kemampuan pertahanan negara.
"Nantinya Drone ScanEagle ini akan digunakan oleh TNI AL untuk kepentingan khusus. Kita hanya keluar dana sekitar Rp10 miliar untuk mengintegrasikan dan memastikan keamanan data dari peralatan ini dengan Alutsista lainnya. Nanti PT LEN yang akan bertugas untuk integrasikan," kata Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono melalui keterangan resminya, Rabu (26/2/2020).
Di kawasan Asia Tenggara-Pasifik, drone ScanEagle sudah digunakan oleh Angkatan Laut Singapura. Pengguna lainnya adalah AL dan Angkatan Darat Australia. Bahkan, ScanEagle milik Militer Australia telah teruji perang (battle proven) di Irak.
Persetujuan Hibah
Kementerian Pertahanan turut meminta persetujuan penerimaan hibah itu kepada Komisi I DPR RI. Wamenhan menjelaskan pemerintah AS menawarkan program hibah kepada TNI sejak 2014 - 2015.
Atas penawaran tersebut, TNI AL mengambil program itu berupa Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan peningkatan kapasitas helikopter Bell 412 pada 2017.
Kemhan kemudian membentuk tim pengkaji untuk melakukan penilaian kelayakan penerimaan barang tersebut dari aspek teknis, ekonomis, politik dan strategi. Hasilnya, Kemhan memutuskan untuk menerima program hibah itu.
Menanggapi permintaan dari Kemhan, Komisi I DPR secara prinsip menyetujui keinginan dari Kemhan untuk mendapatkan hibah dari pemerintah AS.
Komisi I DPR mengingatkan Kemhan untuk mengedepankan kehati-hatian dan kerahasiaan data, serta tidak membebani APBN dalam setiap penerimaan hibah dari negara asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Target Pembayaran PBB-P2 Kulonprogo Tercapai Rp5,3 Miliar
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
- Menko Airlangga Isi Kuliah Tamu di LSE: Indonesia On-Track Capai Visi Indonesia Emas 2045
- Orang Tua Diminta Awasi Aktivitas Anak di internet untuk Cegah Child Grooming
- Pemerintah Siapkan Aturan Perlindungan Anak di Ranah Online
- Momentum Hardiknas, Puan Ajak Dukung Kemajuan Ekosistem Pendidikan
Advertisement
Advertisement