Advertisement
WHO: Kelangkaan Masker Hambat Petugas Medis Tangani Pasien Corona
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kelangkaan masker dan peningkatan harga pada sejumlah alat pelindung diri tenaga medis bisa berdampak pada penanganan virus corona COVID-19. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Tedros dalam keterangan resminya yang dikutip dari laman WHO di Jakarta, Rabu (4/3/2020), menyatakan bahwa masker dan berbagai alat pelindung diri yang saat ini menjadi langka dan harganya melonjak sangat penting bagi petugas kesehatan.
Advertisement
"Kami tidak dapat menghentikan COVID-19 tanpa melindungi petugas kesehatan kami," tegas Tedros dan menekankan bahwa petugas kesehatan adalah prioritas utama yang harus dilindungi oleh semua negara dalam menghadapi virus ini.
Namun Tedros menjelaskan saat ini terjadi peningkatan pasokan terhadap alat pelindung diri (APD) secara global yang disebabkan oleh meningkatnya permintaan, penimbunan, dan penyalahgunaan APD tersebut.
"Kekurangan ini membuat dokter, perawat dan petugas kesehatan garis depan lainnya tidak siap untuk merawat pasien COVID-19, karena terbatasnya akses ke persediaan seperti sarung tangan, masker medis, respirator, kacamata, pelindung wajah, baju isolasi, dan celemek," kata dia.
Dia menyebut bahwa harga masker bedah meningkat enam kali lipat, respirator N95 meningkat tiga kali lipat, dan baju isolasi atau operasi meningkat dua kali lipat. Namun sekarang ini sedang terjadi manipulasi harga di pasaran secara luas, dan tidak jarang stok tersebut dijual pada penawar tertinggi.
WHO saat ini telah mengirim hampir setengah juta perlengkapan APD ke 27 negara, namun persediaannya semakin menipis. WHO memperkirakan bahwa setiap bulan sebanyak 89 juta masker medis yang diperlukan untuk penanganan COVID-19, 76 juta sarung tangan pemeriksaan, dan 1,6 juta kacamata pelingdung diri.
Secara global, WHO memperkirakan butuh peningkatan pasokan alat pelindung diri sebesar 40%.
Tedros mengatakan bahwa WHO memiliki pedoman untuk merasionalkan penggunaan APD di fasilitas kesehatan dan mengelola rantai pasokan secara efektif. Yaitu bekerja sama dengan pemerintah, produsen, dan Jaringan Rantai Pasokan Pandemi untuk meningkatkan produksi dan mengamankan pasokan untuk negara-negara yang terkena dampak kritis dan berisiko.
WHO meminta kepada para produsen untuk meningkatkan produksi guna menjamin pasokan. Selain itu pemerintah tiap negara juga diminta untuk mengembangkan insentif bagi produsen untuk meningkatkan produksi. "Ini termasuk pelonggaran pembatasan ekspor dan distribusi peralatan pelindung pribadi dan persediaan medis lainnya," kata Tedros.
Di Indonesia, kelangkaan masker dan cairan pencuci tangan juga terjadi disertai dengan kenaikan harga-harga yang menjadi tidak rasional. Kenaikan harga yang berkali-kali lipat dikarenakan permintaan yang meningkat dari masyarakat yang berbondong-bondong memborong masker.
Namun Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto berkali-kali menyampaikan bahwa penggunaan masker lebih ditujukan bagi orang yang sakit untuk mencegah terjadinya penularan dari batuk dan bersin. Sementara perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan pakai sabun lebih efektif mencegah penyakit ketimbang menggunakan masker.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Pendatang Baru, Direktur Program Trans 7 Tak Ragu Maju Pilkada Gunungkidul 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pilpres 2024 Usai, Anis Ajak Masyarakat Aceh Lanjutkan Perjuangan Perubahan
- Siap-Siap! Seleksi CPNS 2024 Segera Dibuka Mulai Bulan Depan, Cek Jadwal dan Formasinya
- Dukung Semangat Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia, Ini yang Dilakukan Astra
- LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya
- Seleksi ASN 2024 Segera Dibuka Bulan Depan, Ada 1,2 Juta Lowongan
- Respon Ajakan Prabowo, Presiden Ingin Pertemuan Presidential Club Digelar Dua Hari Sekali
- Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement