Advertisement
Pemerintah Sudah Periksa 620 Spesimen terkait Virus Corona
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia masih terus melakukan penanganan terkait virus corona atau Covid-19. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meneliti 620 spesimen terkait pengendalian wabah Covid-19 dari 25 provinsi, Minggu (8/3/2020). Sebanyak 23 dinyatakan sebagai suspect atau terduga dan 4 positif terinfeksi.
Sekretaris Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes sekaligus Juru Bicara penanganan Covid-19 untuk Indonesia Achmad Yurianto mengatakan bahwa pemeriksaan spesimen menjadi early warning system. "Mana kala mereka menjadi sakit dan menjadi PDP atau pasien dalam penagwasan," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu (8/3/2020).
Advertisement
Terkait 23 orang yang statusnya telah naik menjadi suspect, pemeriksaan laboratorium, kata Yuri, akan dilakukan secara berkala. Setidaknya mereka akan menjalani 8 kali pengecekan sebelum dinyatakan bebas Covid-19 dan dikembalikan ke masyarakat.
Pasalnya banyak laporan dari negara lain bahwa satu atau dua kali pemeriksaan negatif bukan jaminan pasien dalam kondisi sehat.
"Pemeriksaan keenam, ketujuh, kedelapan, kadang-kadang menjadi positif. Oleh karena itu kita tidak boleh kemudian menganggap ini negatif dan boleh dipulangkan," kata Yuri.
Yuri menjabarkan selain itu lazimnya terduga juga masih melaporkan gejala klinis seperti demam, batuk, atau pilek. "Oleh karena itu 23 suspect ini masih kita tahan di rumah sakit untuk kita lakukan observasi lebih lanjut," jelasnya.
Adapun 23 suspect tersebut beberapa di antaranya merupakan hasil pengembangan dari kasus pertama Covid-19 di Indonesia. Namun ada juga yang didapat dari hasil penjaringan yang dilakukan fasilitas kesehatan, yakni 2 orang dari Bali.
Hingga, Minggu (8/3/2020) pukul 12.00 WIB, dari seluruh spesimen yang diperiksa, 4 orang telah dinyatakan positif. Mereka saat ini menjalani masa isolasi di rumah sakit.
Isolasi tersebut bertujuan mengontrol penularan virus di Tanah Air meluas. Pasien di rumah sakit tidak menjalani terapi pengobatan Covid-19.
Rumah sakit dalam hal itu hanya berupaya meningkatkan daya tahan tubuh pasien. Pasalnya, hingga saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menemukan obat ataupun vaksin Covid-19. Sebanyak lebih dari 50.000 orang di seluruh dunia diklaim telah sembuh dari Covid-19 karena berhasil meningkatkan daya tahan tubuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Pilkada 2024: Golkar DIY Beberkan Kemungkinan Koalisi dan Kursi yang Dibidik
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Banyak Partai Ingin Gabung, Prabowo Diminta Hati-hati Bagikan Jatah Kursi Menteri
- Petani Diminta Segera Tebus Pupuk Bersubsidi Supaya Tidak Menumpuk
- Aniaya Sopir Taksi, WNA asal Australia Dideportasi
- Hari Kedua Perundingan Gencatan Senjata, Perang Israel-Hamas Masih Buntu
- Taruna STIP Jakarta Meninggal karena Dianiaya, Kemenhub Ikut Investigasi
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
Advertisement
Advertisement