Advertisement
Daerah Risiko Tinggi Penularan Virus Corona Bakal Bisa Dipantau Langsung oleh Masyarakat
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Upaya penanganan terhadap virus corona atau Covid-19 di Tanah Air terus diupayakan oleh pemerintah. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengembangkan sistem yang mempermudah masyarakat mewaspadai daerah dengan status risiko tinggi penyebaran virus corona tipe baru penyebab Covid-19.
Tim Pakar Gugas Tugas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (18/3/2020) mengatakan Gugus Tugas sudah melakukan pengembangan satu sistem yang sebentar lagi bisa disampaikan ke publik, terutama untuk daerah rawan tertular, sehingga tahu daerah mana yang memiliki risiko tinggi merebaknya Covid-19.
Advertisement
Ia menjelaskan pemerintah akan menggunakan teknologi sehingga pelacakan tidak dilakukan secara konvensional, mencari siapa saja yang melakukan kontak dengan kasus positif Covid-19, dan berapa lama kontak itu terjadi.
"Kami akan lakukan itu, sehingga kita bisa membatasi kontak langsung," kata Wiku.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan pemerintah berupaya melakukan penelusuran guna mengidentifikasi orang-orang yang pernah melakukan kontak dekat dengan pasien-pasien positif terjangkit virus corona.
Hal itu, seperti yang dilakukan pemerintah sebelumnya untuk melacak orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan kasus 1 dan kasus 2 pasien corona, Yuri mengatakan awalnya data yang diterima menyebutkan 80 orang berada di lokasi sama.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta dibantu aparat kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan identifikasi terhadap 80 orang tersebut, yang kemudian dikerucutkan pada orang-orang yang berada di ruangan sama, sehingga akhirnya diperoleh data 20 orang.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta meneruskan pelacakan sehingga akhirnya mengerucut pada tujuh orang yang kemudian dibawa ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso guna dilakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut, yang akhirnya diperoleh pasien lain positif Covid-19 dengan sebutan Kasus 3 dan Kasus 4.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Rute Bus Trans Jogja ke Sejumlah Kampus dan Lokasi Wisata, Jangan Salah Pilih
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Komisaris HAM PBB Prihatin dengan Sikap Polisi AS yang Membubarkan Aksi Mahasiswa Pro Palestina
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Aksi Buruh 1 Mei: Masyarakat Diminat Hindari Kawasan Monas Jakarta
- Prihatin Atas Temuan Kuburan Maasa di Gaza, Sekjen PBB Minta Operasi militer di Rafah Dihentikan
- Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie Terlibat Korupsi Timah Rp217 Triliun, Begini Respons Manajemen
- Di Jakarta Ada Aksi Buruh 1 Mei, Jokowi Pilih ke NTB
- Buruh Desak Presiden Terpilih Prabowo Subianto Cabut UU Cipta Kerja
Advertisement
Advertisement