Advertisement
Gubernur Meksiko Sebut Orang Miskin Kebal Virus Corona
Advertisement
Harianjogja.com, QUERETARO - Sebuah pernyataan menghebohkan keluar dari Gubernur negara bagian di Meksiko. Ia menyebutkan bahwa "orang miskin" kebal terhadap virus corona.
Gubernur Puebla, Luis Miguel Barbosa, saat konferensi pers awal pekan ini mengatakan bahwa orang miskin di Meksiko seharusnya tidak khawatir soal pandemi global.
Advertisement
"Jika anda kaya maka anda berisiko. Jika miskin tidak. Orang miskin kebal," ucapnya, dikutip Jumat (27/3/2020).
Tak ada yang mendukung istilah bahwa hanya orang kaya yang berisiko virus corona. Gubernur mengatakan mereka yang bepergian bisa lebih berisiko terpapar COVID-19 dan ia mengkaitkan kemampuan melakukan perjalanan dengan mereka yang kaya. Ia lantas berasumsi bahwa orang miskin tidak berisiko.
Gubernur merupakan "morenista" atau anggota partai yang sama seperti Presiden Andres Manuel Lopez Obrador yakni partai National Regeneration Movement (MORENA).
Presiden dikritik karena pendekatannya yang santai, dan ia, seperti Barbosa, yang membuat pengakuan meragukan.
Belum genap sepekan presiden mengatakan orang Meksiko "sangat tahan banting" karena budaya mereka, tampaknya menunjukkan bahwa orang Meksiko akan lebih baik dari negara lain yang terjangkit virus corona berkat akar "kuno" mereka.
Selain itu, ia juga mengatakan kepada warga agar tetap makan di restoran dengan keluarga mereka guna membantu perekonomian dan tidak "lebay" dengan situasi yang ada.
Sementara itu seluruh negara di dunia sedang memberlakukan karantina wajib.
Di Meksiko kini tercatat sekitar 475 kasus virus corona. Para ahli meyakini bahwa jumlah tersebut jauh lebih banyak sebab rumah sakit umum menolak untuk memeriksa pasien dengan gejala.
Pertama kalinya muncul di Wuhan di China tengah pada Desember, virus corona alias COVID-19, telah menjangkit sedikitnya 175 negara dan kawasan, menurut data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University yang berbasis di AS.
Lebih dari 531.000 kasus dilaporkan secara global dengan jumlah kematian melebihi 24.000 dan lebih dari 122.000 orang dinyatakan sembuh.
Kendati jumlah kasus meningkat, kebanyakan orang yang tertular virus hanya mengalami gejala ringan sebelum akhirnya dinyatakan pulih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Kasus DBD Meningkat di Bantul, Cuaca Ekstrem Jadi Penyebabnya
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Orang Tua Diminta Awasi Aktivitas Anak di internet untuk Cegah Child Grooming
- Pemerintah Siapkan Aturan Perlindungan Anak di Ranah Online
- Momentum Hardiknas, Puan Ajak Dukung Kemajuan Ekosistem Pendidikan
- Ratusan Rumah Terendam Akibat Luapan Sungai Cibeureum
- Mendagri Sebut Pilkada 2024 Telan Anggaran hingga Rp27 Triliun
- AS Mengaku Belum Mendapat Tanggapan Hamas Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza
- Gabung Afsel, Turki Ajukan Kejahatan Genosida Israel ke Mahkamah Internasional
Advertisement
Advertisement