Advertisement
Pasien Meninggal Akibat Covid-19 di Italia Lebih Dari 10.000 Jiwa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Italia dalam kondisi semakin gawat. Kasus kematian akibat virus Corona atau Covid-19 di Italia telah melampaui angka 10.000 hingga Sabtu (28/3/2020).
Italia merupakan Negara yang paling terpukul di Eropa dengan jumlah sebanyak 889 kematian baru dalam 24 jam terakhir.
Advertisement
Dilansir dari Bloomberg, Otoritas Kesehatan di Italia mencatat kasus baru positif terinfeksi virus Corona mengalami kenaikan menjadi 5.974 kasus positif baru sehingga jumlah total pasien di negara itu menjadi 92.472.
Pemerintah akan memperpanjang langkah-langkah pembatasan hingga pertengahan April dan akan memberikan stimulus keuangan hingga lebih dari dua kali lipat untuk menyokong perekonomian.
"Tren virus Italia menunjukkan kurva sekarang sepenuhnya dalam fase linier dan tidak lagi eksponensial, dengan peningkatan harian dalam total kasus sekitar 7 persen," ujar Lorenzo Pregliasco, salah satu pendiri peneliti YouTrend seperti dilansir dari Bloomberg, Minggu (29/3/2020).
Sementara itu, Perdana Menteri Giuseppe Conte akan memperpanjang penutupan total selama dua minggu di luar batas waktu sebelumnya yaitu 3 April. Meskipun demikian, beberapa pengecualian sedang dibahas untuk perusahaan.
Menteri Pendidikan Italia Lucia Azzolina mengatakan sekolah tidak akan dibuka kembali awal bulan depan seperti yang direncanakan sebelumnya.
Adapun, Lombardy, wilayah di sekitar Milan yang merupakan pusat wabah Italia, melaporkan 542 kematian pada hari Sabtu dan 2.117 kasus baru.
Italia sedang bergulat dengan wabah paling mematikan di dunia bahkan ketika penularan menunjukkan tanda-tanda awal perlambatan setelah tiga minggu di mana kegiatan ekonomi berhenti hampir sepenuhnya.
Pemerintah Italia sedang mempersiapkan putaran kedua stimulus setelah paket 25 miliar euro (US$28 miliar) disetujui bulan ini. Conte menyatakan bahwa langkah-langkah baru yang akan disetujui bulan depan akan membawa stimulus keseluruhan Italia jauh di atas ambang batas 50 miliar euro untuk menghadapi resesi dramatis di Negeri Pizza tersebut.
Sementara itu, tanda-tanda kerusuhan sosial dan kesulitan ekonomi sedang meningkat di daerah selatan Italia yang miskin.
Sebuah supermarket Lidl di Palermo, Sisilia, digerebek oleh orang-orang yang menolak untuk membayar belanja dan memaksa polisi untuk melakukan penjagaan di pintu masuk supermarket terbesar di kota itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com/Bloomberg
Berita Lainnya
- Kondisi Jalan Gelap, Pengendara Motor Meninggal seusai Tabrak Truk di Sragen
- Strategi Bata Tutup Pabrik Disebut Kurang Tepat di Tengah Pertumbuhan Industri
- Tak Penuhi Rekomendasi OJK, Izin Usaha PT Tani Fund Madani Indonesia Dicabut
- Unesco Menetapkan Tiga Warisan Dokumenter RI sebagai Memory of The World
Berita Pilihan
- Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang, Kementerian PPPA Turun Tangan
- KPU Purworejo Digugat ke PTUN Oleh Caleg Nasdem
- Usulan Presidential Club Prabowo Didukung Zulkifli Hasan
- Kepala Rutan Nonaktif KPK Ajukan Praperadilan Kasus Pungli
- Sidang Sengketa Pilpres, Hakim Ingatkan Tegur Ketua KPU Agar Tidak Tertidur
Advertisement
Top 7 News Harianjogja.com Kamis 9 Mei 2024: Masalah Sampah, Keracunan Massal, hingga Indonesia Vs Guinea
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Waspada! Marak Penipuan dengan Modus Mengirimkan Email Palsu
- Gunung Ibu Halmahera Erupsi, Lontarkan Abu Ketinggian 2 Kilometer
- Tak Lagi Dianggap Bagian dari PDI Perjuangan, Begini Respons Jokowi
- Wacana Prabowo-Gibran Tambah Kementerian, Pakar: Harus Ubah Regulasi
- Desak Israel Berhenti Menyerang Rafah, China: Itu Kejahatan Kemanusian
- Semeru Kembali Erupsi Setinggi 600 Meter dari Puncak Gunung
- BMKG Ingatkan Potensi Hujan Deras dan Angin Kencang Hari Ini
Advertisement
Advertisement