Advertisement
Pertokoan di Jepang Tutup dengan Sukarela meski Tidak Ada Lockdown
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Pemerintahan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe masih bimbang untuk menentukan kebijakan di tengah kondisi darurat penyebaran virus corona. Meski demikian, pemilik toko, restoran, bar, dan toko ritel mengambil inisiatif sendiri dengan secara sukarela menutup bisnis mereka untuk membantu mengurangi penyebaran virus.
Dilansir melalui Bloomberg, sebagian besar pertokoan dan tempat hiburan di Tokyo akan menutup pintunya mulai akhir pekan ini hingga pekan depan.
Advertisement
Tempat-tempat yang biasanya menjadi lokasi berkumpul warga lokal maupun pelancong seperti karaoke, pusat hiburan, bar izakaya dan toko ritel akan menutup bisnis mereka hingga 10 hari ke depan.
"Penutupan ini didahului oleh bioskop dan pusat perbelanjaan yang sudah tidak beroperasi sejak pekan lalu sebagai tindak lanjut dari himbauan Gubernur Tokyo Yuriko Koike agar orang-orang teteap berada di dalam ruangan," seperti dikutip melalui Bloomberg, Jumat (3/4).
Strategi Jepang untuk menangani virus sejauh ini sebisa mungkin menghindari lockdown yang diberlakukan di negara-negara kaya lainnya. Hingga saat ini Jepang masih memiliki tingkat infeksi terendah dari negara-negara G7.
Otoritas negara tidak memiliki kekuatan untuk memberlakukan lockdown bahkan jika keadaan darurat diumumkan.
Sebagai gantinya, negara ini berfokus pada mendorong orang untuk menghindari penumpukan atau yang disebut dengan "Tiga C", antara lain ruang yang penuh sesak dengan ventilasi yang buruk, kondisi yang penuh sesak dengan orang-orang dan percakapan dalam jarak pendek.
Pilihan untuk menutup bisnis bukan hal yang mudah untuk dilakukan, terutama untuk perusahaan terdaftar yang telah tertekan oleh pasar.
Saham operator pusat hiburan, Round One Corp., turun sebanyak 14% setelah mengumumkan akan menutup semua tokonya. Jaringan restoran Yakitori Torikizoku Co. mencatatkan penurunan saham paling banyak sejak listing pada 2014.
Pemerintah telah menawarkan subsidi untuk perusahaan yang terpaksa menutup toko, selama mereka mempertahankan pekerjaan para karyawan.
Seiichiro Samejima, seorang analis di Ichiyoshi Research Institute Inc., menunjukkan penurunan hampir 80% pada penumpang kereta sepanjang akhir pekan lalu di Tokyo.
“Jumlah pelanggan dan penjualan akan turun dengan bersamaan. Perusahaan mungkin juga memikirkan memangkas beban operasional," katanya.
Pandemi ini terjadi di waktu yang sangat tidak tepat, setidaknya di Jepang.
April merupakan awal tahun baru bagi sebagian besar universitas dan perusahaan, yang biasanya melihat peningkatan bisnis dari para mahasiswa dan karyawan yang akan merayakan kesuksesan mereka dengan makan malam, karaoka dan pesta.
Tetapi dengan publik menjadi lebih sadar akan perlunya menjaga jarak sosial, banyak yang sudah mulai menghindari pertemuan semacam itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Rafael Nadal dan Daniil Medvedev Berpeluang Ketemu di AFP Masters Roma
- PSIK Buka Peluang ke 32 Besar Liga 3 Nasional jika Menang Lawan Persedikab
- KPK Tahan Gus Muhdlor terkait Kasus Korupsi, Subandi Jadi Plt Bupati Sidoarjo
- Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Alami Depresi, Proses Hukum Tunggu Observasi
Berita Pilihan
- Israel Serang Rafah, Sekjen PBB: Mohon Wujudkan Kesepakatan
- Viral Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, Ini Kata SETARA Institute
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
Advertisement
Eko Suwanto: Sultan Grond dan Pakualaman Grond untuk Kesejahteraan Masyarakat
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KPK Sebut Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Penuhi Panggilan Penyidik Harri Ini
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Ganjar dan Mahfud Pilih Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Hamas Terima Gencatan Senjata di Gaza, Begini Respon Kemenlu RI
- PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah Tak Dapat Ditoleransi
- KPK Buka Peluang Hadirkan Bendahara Umum Partai Nasdem di Sidang SYL
- Progres Pembangunan Kantor Presiden di IKN Capai 80 Persen, Istana Negara 67 Persen
Advertisement
Advertisement