Advertisement
6,61 Juta Penduduk AS Ajukan Klaim Pengangguran
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Jumlah warga Amerika Serikat yang mengajukan tunjangan pengangguran terus melonjak selama tiga pelan berturut-turut. Total klaim mencapai sekitar 16,80 juta orang selama penutupan ekonomi akibat pandemi Corona.
Sebagaimana dilansir dari Bloomberg, Departemen Tenaga Kerja AS mencatat sebanyak 6,61 juta orang mengajukan klaim pengangguran dalam pekan yang berakhir 4 April, menyusul banyaknya negara bagian yang menutup aktivitas perekonomian dan memerintahkan penduduk untuk tinggal di rumah.
Advertisement
Jumlah klaim tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan median perkiraan analis yang mencapai 5,5 juta, tetapi masih lebih rendah dari revisi data pekan sebelumnya yang mencapai 6,87 juta klaim.
Dengan terhentinya aktivitas ekonomi secara luas di AS, banyak pekerja yang dirumahkan atau bahkan di-PHK di berbagai industri.
Klaim tunjangan pengangguran diperkirakan tetap tinggi dalam beberapa pekan mendatang, setelah lebih banyak negara bagian mengeluarkan perintah untuk tidak meninggalkan rumah.
Data klaim tunjangan selama 3 pekan ini menyiratkan tingkat pengangguran mendekati level 15 persen, jauh di atas level puncak 10 persen yang dicapai setelah resesi terakhir.
Adapun, data pengangguran pada Maret mencapai 4,40 persen, naik dari level terendah 50 tahun terakhir sebesar 3,50 persen yang dicapai pada Februari.
California melaporkan bahwa klaim paling awal pekan lalu, ada 925.000 yang tidak disesuaikan. Secara nasional, klaim awal rata-rata sekitar 216.000 seminggu dalam 12 bulan hingga Februari dan catatan mingguan sebelum pandemi adalah 695.000 pada tahun 1982.
Klaim yang berlanjut, yang dilaporkan dengan jeda 1 minggu dan mewakili warga AS yang saat ini menerima tunjangan pengangguran, melonjak sebesar 4,40 juta menjadi 7,46 juta pada pekan yang berakhir 28 Maret.
"Kemunduran yang tiba-tiba dan luar biasa di pasar tenaga kerja mendukung ekspektasi bahwa tingkat pengangguran akan menuju 15 persen pada April, dan mungkin lebih tinggi pada kuartal berikutnya, kecuali jika gelombang pengajuan tunjangan pengangguran mulai mereda," ungkap tim ekonom Bloomberg Carl Riccadonna dan Eliza Winger.
Sementara itu, Federal Reserve mengumumkan langkah kebijakan tambahan sebesar US$2,30 triliun selama pandemi virus corona, termasuk memulai program untuk membantu usaha kecil dan menengah, serta pemerintah negara bagian dan daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Serang Rafah, Sekjen PBB: Mohon Wujudkan Kesepakatan
- Viral Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, Ini Kata SETARA Institute
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Senator AS Ancam Sanksi Keras Jika Mahkamah Internasional Jatuhkan Perintah untuk Menangkap PM Israel
- Gempa Bumi Magnitudo 5,0 Landa Pacitan, BMKG Jelaskan Penyebabnya
- Viral Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, Ini Kata SETARA Institute
- Volume Sampah Plastik Naik 5% Tiap Tahun, Kemasan Guna Ulang Perlu Digalakkan
- Menparekraf Sandi Ungkap Harga Tiket Pesawat Diprediksi Turun Pertengahan 2024
- Ganjar-Mahfud Pilih Jadi Oposisi, Gibran Minta Dikawal dari Luar
- Minibus Tertabrak Kereta di Perlintasan Tanpa Palang Pintu Pasuruan, 4 Orang Tewas
Advertisement
Advertisement