Advertisement

Mudik Bisa Memunculkan Wabah Covid-19 Gelombang Kedua

Rinaldi Mohammad Azka
Senin, 13 April 2020 - 06:07 WIB
Budi Cahyana
Mudik Bisa Memunculkan Wabah Covid-19 Gelombang Kedua Penumpang kereta api Tawang Jaya Lebaran tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (8/6/2019). Pada H3 Lebaran 2019, arus balik pemudik yang tiba di Stasiun Pasar Senen mulai mengalami peningkatan. - Antara/Reno Esnir

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengkhawatirkan gelombang kedua wabah Corona ketika masyarakat dibiarkan melakukan mudik Lebaran 2020. Mudik Lebaran sudah seharusnya benar-benar dilarang oleh pemerintah.

Sekretaris Jenderal MTI Haryo S. Dillon menuturkan pihaknya melihat adanya potensi terjadinya perpanjangan masa pandemi virus corona jika mudik Lebaran diperbolehkan. Pasalnya, para pemudik yang kembali ke kota bisa saja membawa virus tersebut dari daerah kembali ke kota.

Advertisement

"Mudik itu bertolak belakang dengan PSBB, kekhawatiran itu mennyebar ke kampung dan ke desa, banyak juga orang tak bergejala, terjangkit tak bergejala. Dia menyebarkan tidak bergejala di desa, balik ke kota, jadi penyebaran gelombang kedua," ujar dia, Minggu (12/4/2020).

Dia menjelaskan kebijakan tersebut dapat berdampak buruk terhadap perekonomian. Ketika pemudik pulang ke desa membawa virus lalu kembali lagi ke kota juga membawa virus sehingga permasalahan virus corona ini tidak selesai.

Di sisi lain, kebijakan setengah-setengah seperti memberikan izin mudik dengan kebijakan terbatas, justru membuat investor ragu berinvestasi di Indonesia karena investor tidak menyukai ketidakpastian.

Harya menjelaskan untuk mengatasi keinginan masyarkat mudik yakni dengan menghilangkan cuti bersama seperti yang sudah dilakukan oleh Menko PMK melalui SK tiga menteri. Terutama yang fokus pada pekerja sektor formal.

"Kalau dampak biaya dari pembiaran mudik lebih besar daripada yang dibayangkan, second wave infection gelombang kedua infeksi, maju mundur-maju mundur ini bisa membuat kepercayaan investor global turun," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kinerja Buruk, Belasan Anggota Panwascam Pemilu 2024 Dicoret Dari Pengawas Pilkada Sleman

Sleman
| Jum'at, 03 Mei 2024, 12:07 WIB

Advertisement

alt

Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 17:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement