Advertisement
Virus Corona Diperkirakan Sudah Masuk Indonesia sejak Januari
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Pemerintah Indonesia mengumumkan kasus pertama virus Corona pada Maret 2020. Ahli Epidemilogi dan Biostatistik Universitas Indonesia (UI) Dr Pandu Riono memprediksi sebenarnya keberadaan kasus virus SARS nCov-2 penyebab penyakit Covid-19 di Indonesia sudah terjadi sejak Januari hingga Februari.
Pandu mengatakan berdasarkan sistem surveilans epidemiologi kesehatan masyarakat memperlihatkan bahwa sejak Januari di Indonesia sudah terdapat dengan gejala covid seperti batuk dan demam.
Advertisement
"Karena dari bulan Januari sudah ada laporan-laporan kasus orang dengan gejala yang tidak sembuh ketika diobati dengan obat demam biasa, ini baru kecurigaan pertama," kata Pandu, Rabu (15/4/2020).
Dia menyebut hasil negatif Covid-19 pada saat itu dipengaruhi oleh laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) yang belum siap, sehingga baru terbukti positif di kemudian hari, setelah pasien meninggal dunia.
"Virus itu sudah lama di Indonesia, kita terlena, menganggap tidak ada, semangatnya Indonesia bebas virus. Itu yang membuat kita menjadi kondisinya seperti sekarang," ucapnya.
Anggota Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) itu juga menduga seorang Jepang yang disebut Presiden Joko Widodo menjadi penular pertama terhadap dua orang pasien pertama dari Depok itu bukan benar-benar kasus pertama di Indonesia.
"Pada waktu itu, kita (Indonesia) masih buka penerbangan ke Wuhan, bayangkan berapa yang berinteraksi ketika masuk ke Indonesia, kita masih buka dan baru ditutup pas China lockdown," lanjutnya.
Pandu mengatakan, karena pemerintah sudah terlambat, maka tidak boleh lagi meremehkan dan tidak lagi memperlambat dengan alur birokrasi yang berbelit.
Untuk diketahui, data kasus virus corona hingga 15 April 2020 jumlah pasien positif mencapai 5.136, meninggal 468, sembuh 446, ODP 165.549, dan PDP 11.165.
FKM UI Prediksi Jutaan Orang Indonesia Terinfeksi Corona
Tim FKMUI sendiri sudah memprediksi bahwa setiap satu kasus positif Covid-19 bisa menginfeksi setidaknya dua orang. Lalu dalam prediksi Tim FKMUI, untuk indikator yang digunakan berdasar pada jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 268 juta.
Dari jumlah penduduk tersebut, 52,9 persen populasi tinggal di wilayah urban; 14,8 persen tinggal di rumah kurang dari 8 meter persegi; angka terjadinya pneumonia (penyakit radang paru-paru) adalah 1,3 per 1.000 orang; 28,2 persen penduduk bepergian; 50,2 persen mencuci tangan dengan cara tidak benar.
Berikut adalah prediksi Covid-19 Modelling Scenarios Indonesia dari tim FKM UI:
Tanpa intervensi: +/- 2.500.000 orang berpotensi terjangkit COVID-19
Intervensi rendah: +/- 1.750.000 orang berpotensi terjangkit COVID-19
Intervensi moderat: +/- 1.250.000 orang berpotensi terjangkit COVID-19
Intervensi tinggi: +/- 500.000 orang berpotensi terjangkit COVID-19
Prediksi tersebut diasumsikan terjadi pada hari ke-77.
Tim menggunakan patokan hari ke-1 pada pekan pertama Februari 2020 alias lebih awal dari pengumuman kasus pertama oleh Pemerintah Indonesia (2 Maret).
Soal data yang diperoleh dari rumah sakit di Indonesia sudah menunjukkan adanya peningkatan kasus pneumonia dan gejala mirip COVID-19 sejak pekan pertama Februari. Itu adalah prediksi total kumulatif kasus positif Covid-19.
Berikut adalah prediksi efek terhadap kematian berdasarkan tingkat intervensi yang diterapkan pemerintah terhadap kondisi wabah ini.
Estimasi jumlah kematian kumulatif akibat COVID-19 di Indonesia:
Tanpa intervensi: 240.244
Intervensi redah: 144.266
Intervensi moderat: 47.984
Intervensi tinggi: 11.898.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
- Direktur Program Trans 7 Ramaikan Bursa Pilkada Gunungkidul 2024
- Termasuk Claudia Scheunemann, Ini 23 Pemain Garuda Pertiwi di AFC Women's Cup
- Diantar Puluhan Pendukung, Roy Saputra Ambil Formulir Pendaftaran Cawawali Solo
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Sunaryanta Minta Orang Tua Awasi Anak dari Ancaman Media Sosial
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Semangat Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia, Ini yang Dilakukan Astra
- LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya
- Seleksi ASN 2024 Segera Dibuka Bulan Depan, Ada 1,2 Juta Lowongan
- Respon Ajakan Prabowo, Presiden Ingin Pertemuan Presidential Club Digelar Dua Hari Sekali
- Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia
- Aturan Barang dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Zulhas Minta Jastiper Taati Hukum
- Otorita IKN Peroleh Hibah Kota Cerdas dari Amerika Serikat Senilai Rp31 Miliar
Advertisement
Advertisement