Advertisement
Pandemi Corona, Devisa Pariwisata Indonesia Bakal Anjlok 50 Persen
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio memprediksi penerimaan devisa dari sektor pariwisata pada tahun ini akan anjlok.
Wishnutama mengungkapkan pada tahun lalu penerimaan devisa dari sektor pariwisata mencapai US$20 miliar. Namun, karena pandemi virus Corona atau Covid-19, penerimaan devisa pada tahun ini diproyeksi turun signifikan.
Advertisement
“Kalau bicara tahun ini, perkiraan dengan asumsi Juni sudah recovery, itu mungkin potensi dari devisa saja kurang lebih tahun lalu US$20 miliar dari pariwisata. Mungkin tahun ini bisa sekitar separuhnya atau kehilangan lebih dari separuh devisa dari sektor pariwisata,” kata Wishnutama seusai usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Kamis (16/4/2020).
Lebih lanjut, dia menyatakan merosotnya penerimaan devisa dari sektor pariwisata itu tak terlepas dari faktor menurunnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
Pada tahun lalu dia mengungkapkan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 16 juta wisatawan.
“Tahun ini diperkirakan sekitar 5 juta wisatawan. Semua ini tergantung kapan ini [pandemi virus Corona] berhenti,” ujarnya.
Menurutnya, sektor pariwisata diprediksi bisa kembali bergairah setelah pandemi Covid-19 berakhir. Namun, dia menyatakan peningkatannya tidak akan bisa terjadi langsung begitu saja, tetapi membutuhkan proses dan terjadi secara bertahap.
“Kita harus kembalikan lagi konektivitas pesawat. Dulu, misalnya, ada 10 pesawat Garuda Indonesia ke luar negeri, sekarang kita mesti balikin lagi satu-satu. Enggak bisa langsung jebret,” jelasnya.
Apabila pandemi Covid-19 bisa segera reda, Wishnutama memprediksi sektor pariwisata bisa kembali bangkit pada tahun depan. Dia pun mengimbau para pelaku industri sektor pariwisata untuk tetap optimistis dan meyakini bahwa industri pariwisata bisa lebih baik setelah pandemi ini berkahir.
“Yang penting kita bisa melalui ini dengan baik. saya justru meyakini, karena kita mengalami proses luar biasa. Justru sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa ebih baik dari sebelumnya, karena kita banyak belajar menghadapi tantangan ini,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Letusan Gunung Ibu Ciptakan Fenomena Unik karena Memicu Badai Petir Vulkanik
- Tingkatkan Cadangan Emas hingga Rp80 Triliun, Pengelola Tambang Gosowong Lakukan Efisiensi
- 1,4 Miliar Penduduk India Terancam Cuaca Panas Ekstrem
- Jemaah Calon Haji Dilarang Membentangkan Spanduk dan Bendera di Tanah Suci
- Liga Arab Serukan Pengerahan Pasukan Perdamaian PBB di Palestina
Advertisement
Anak Muda Diedukasi Jadi Pengusaha Lewat Event Lari Pejuang Run 2024 di UGM
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Rangkaian Acara Waisak 2024 di Candi Borobudur, Masyarakat Dapat Menyaksikannya
- Komandan KKB Petrus Pekei Ditangkap Satgas Operasi Damai Cartenz 2024
- Update Kasus Enzy Storia dan Bea Cukai, Penjual Tas Tak Mencantumkan Harga Sebenarnya
- Gunung Semeru Alami 6 Kali Letusan Pagi Ini
- PPP Dukung Khofifah di Pilgub Jawa Timur
- Jumlah Kementerian Bertambah dari 34 Jadi 40, Yusril: Masih Wacana, Belum Resmi
- Mutu Jalan Tol MBZ Dituding Berada di Bawah Standar, Begini Respons Pengelola
Advertisement
Advertisement