Advertisement

Jenazah yang Dimakamkan Sesuai Protokol Belum Tentu Positif Corona

Newswire
Sabtu, 18 April 2020 - 18:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Jenazah yang Dimakamkan Sesuai Protokol Belum Tentu Positif Corona Suasana pemakaman guru besar UGM, Prof Iwan Dwiprahasto di Pemakaman Sawitsari UGM, Selasa (24/3/2020). - Ist/ Dok Humas UGM

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pemakaman jenazah menggunakan protokol Covid-19 belum tentu terkonfirmasi positif, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak cemas maupun menolaknya. Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Pemerintah Untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.

"Banyak sekali berita yang beredar tentang jenazah yang dipersangkakan Covid-19 yang dimakamkan, sebenarnya tidak ada alasan untuk kemudian menolak jenazah ini, baik secara medis maupun secara agama," ujar Yuri dalam pernyataan pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (18/4/2020).

Advertisement

Yuri menjelaskan dalam situasi saat ini bahwa jenazah yang dimakamkan baik itu ODP maupun PDP, semuanya harus berdasarkan protokol penatalaksanaan jenazah penyakit menular sesuai standar organisasi profesi kesehatan.

Kondisi itu juga berlaku bagi orang yang meninggal akibat HIV/AIDS, Hepatitis B, Ebola, maupun difteri. Semuanya menggunakan protokol pemakanan jenazah penyakit menular.

"Perlu kita pahami bahwa jenazah yang dimakamkan dengan tata laksana pada pengelolaan penyakit menular itu belum pasti jenazah Covid," kata dia.

Maka dari itu, ia meminta kepada masyarakat untuk tidak khawatir jika di lingkungan terdapat jenazah yang dimakamkan dengan menggunakan protokol kesehatan tersebut. Apalagi saat proses pemulasaran jenazah telah melalui berbagai tahapan untuk meminimalisir kemungkinan penularan virus saat dimakamkan.

"Kita bungkus dengan plastik dan kemudian kita yakinkan di dalam peti yang sudah kedap juga dan dengan ditambahkan antiseptik yang cukup. Oleh karena itu bukan dimaknai bahwa semua jenazah yang dimakankan dan prosedur jenazah dengan penyakit menular selalu dianggap Covid-19," kata dia.

"Amankan jenazahnya agar tidak menyebarkan penularan penyakitnya ke orang lain. Ini sudah menjadi standar teknis baku yang dilaksanakan di dunia kesehatan. Pastikan tidak akan ada cairan sedikit pun yang keluar kepada lingkungan dari jenazah itu," kata dia menambahkan.

Yuri juga menegaskan bahwa pasien positif yang sudah sembuh dipastikan tidak akan menjadi kurir penularan lagi. Maka dari itu, masyarakat tidak perlu cemas dan selalu menerapkan upaya pencegahan penularan.

"Kemudian kami mohon kepada masyarakat untuk paham betul bahwa pasien pasien Covid-19 yang sudah sembuh, mereka sudah tidak akan menularkan penyakitnya lagi. Karena persyaratan sembuh diyakinkan bahwa dia sudah negatif dalam tubuhnya," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Minggu 19 Mei 2024: DIY Cerah Berawan

Jogja
| Minggu, 19 Mei 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement