Advertisement
Penyebab Akun Whatsapp Bisa Diretas
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Kendati memiliki sistem enkripsi, aplikasi WhatsApp tetap tidak sepenuhnya aman dari sasaran peretasan.
Ketua Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Dahlian Persadha mengatakan terdapat banyak faktor sehingga Whatsapp tidak kebal terhadap peretasan. Faktor itu, antara lain berasal dari perangkat ponsel pintar dan nomor ponsel.
Advertisement
Dari sisi faktor perangkat ponsel pintar (smartphone), terdapat kemungkinan serangan malware di mana perangkat dengan sengaja dimasuki malware.
"Banyak sekali malware berbayar maupun gratis yang beredar di pasaran untuk melakukan spionase pada perangkat keras seperti smartphone. Alhasil, salah satu yang bisa diintip oleh pelaku adalah Whatsapp. Bahkan, mereka bisa mengirim pesan dan melakukan aktivitas Whatsapp lainnya tanpa diketahui oleh pemilik bahwa WA-nya telah diambil alih," ujarnya kepada Bisnis(23/4/2020).
Dalam hal ini, malware yang dinilai paling berbahaya, yakni Pegasus yang dibuat oleh NSO Israel. Malware tersebut mampu mengambil alih kendali ponsel pintar melalui fitur call audio Whatsapp.
Kasus serangan Pegasus paling terkenal adalah pembobolan percakapan WhatsApp CEO Amazon Jeff Bezos dengan salah satu pembawa acara televisi di Amerika Serikat.
Dalam kasus Bezos, Pegasus diduga juga menyusupkan virus dan malware melalui tautan atau link URL, gambar, maupun gif.
Metode lain yang digunakan peretas dalam membobol Whatspp adalah dengan cara duplikasi nomor telepon yang ada di simcard.
Insiden ini pernah menimpa salah satu wartawan senior Ilham Bintang beberapa waktu lalu, di mana pelaku peretasan berhasil menduplikasi nomor korban.
Adapun, pada Rabu (23/4/2020) Anggota Open Government Partnership Steering Committee yakni Ravio Putra menjadi salah satu korban peretasan melalui akun WhatsApp miliknyas.
Hal itu disebutkan oleh Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto. Dalam siaran persnya, Kamis (23/4/2020) Damar menceritakan kronologi yang menimpa Ravio.
Damar mengatakan, awalnya, pada 22 April 2020 pukul 14.00, Ravio melaporkan bahwa akun WhatsApp (WA) miliknya diretas. Menurutnya, Ravio menceritakan bahwa ketika dia mencoba menghidupkan WA, muncul tulisan sebagai berikut "You've registered your number on another phone".
Damar melanjutkan, ketika Ravio melakukan pengecekan ke pesan inbox SMS, muncul permintaan pengiriman One Time Password (OTP).
“Peristiwa ini saya minta segera dilaporkan ke Whatsapp, dan akhirnya oleh Head of Security Whatsapp dikatakan memang terbukti ada pembobolan,” ujarnya, Kamis (23/4/2020).
Menurut Damar, pelaku pembobolan menemukan cara mengakali nomor mereka untuk bisa mengambil alih Whatsapp yang sebelumnya didaftarkan dengan nomor Ravio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Hadapi Fenomena Sell in May, Ini Rekomendasi Saham-saham Potensial dari Analis
- KA Banyubiru Diminati Pekerja dan Wisatawan, Cek Jadwal Perjalanannya Hari Ini
- Prakiraan Cuaca Sragen Hari Ini Jumat 3 Mei 2024 Full Berawan, Lur
- Nobar Timnas Vs Irak di Alun-alun Sragen Jadi Berkah bagi Sosok Ultraman Ini
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 4 Mei 2024, Update Tol Jogja YIA Hingga Daftar Bank Bangkrut
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
- Menko Airlangga Isi Kuliah Tamu di LSE: Indonesia On-Track Capai Visi Indonesia Emas 2045
Advertisement
Advertisement