Advertisement
Presiden Jokowi Temukan 4 Hal Penting dalam Evaluasi PSBB. Apa Saja?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ada empat hal yang ditemukan Presiden Joko Widodo dalam evaluasi pelaksanaan kebijakaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di empat provinsi dan 72 kabupaten/kota yang menerapkannya.
“Yang ingin saya sampaikan yang pertama, kita ingin ada sebuah evaluasi yang detail pada provinsi kabupaten dan kota mengenai data tren penambahan atau penurunan kasus positif baru di setiap daerah yang menerapkan PSBB maupun tidak,” kata Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas (melalui “Video Conference”) dengan topik Evaluasi Pelaksanaan Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dari Istana Merdeka Jakarta, Selasa (12/5/2020).
Advertisement
Berdasarkan kasus baru, kata Presiden, sebelum dilakukan PSBB dan sesudahnya terlihat hasil bervariasi dan berbeda-beda di setiap daerah.
Hal ini, kata dia, karena memang pelaksanaannya juga dengan efektivitas yang berbeda-beda sehingga ada yang daerah yang penambahan kasus barunya mengalami penurunan secara gradual, konsisten tapi tidak drastis tapi ada daerah yang penambahan kasusnya turun tapi juga belum konsisten dan masih fluktuatif.
“Juga ada daerah yang penambahan kasusnya tidak mengalami perubahan seperti sebelum PSBB, ini juga hal-hal seperti ini perlu digarisbawahi ada apa, kenapa,” katanya.
Hal kedua, Presiden menemukan bahwa dari 10 provinsi dengan kasus positif terbanyak, hanya tiga provinsi yang berstatus PSBB yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat dan Sumatera Barat, sementara tujuh provinsi lain masih non-PSBB.
Oleh karena itu juga dilakukan evaluasi baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang tidak memberlakukan PSBB tapi menjalankan kebijakan “physical distancing” serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
“Oleh sebab itu ini harus diperbandingkan antara yang PSBB dan non-PSBB karena memang ada inovasi-inovasi di lapangan dengan menerapkan model kebijakan pembatasan kegiatan di masyarakat disesuaikan konteks daerah masing-masing,” katanya.
Presiden menambahkan hal ketiga, yakni manajemen pengendalian PSBB juga diharapkan tidak terjebak pada batas-batas administrasi pemerintahan.
“Artinya juga bersifat aglomerasi, penanganan kawasan besar yang saling terhubung sehingga manajemen antardaerahnya jadi terpadu misalnya apa yang sudah dilakukan Jabodetabek ini saling kait-mengkait sehingga pengaturan mobilitas sosial dari masyarakat bisa terpadu dan lebih baik,” katanya.
Kemudian, kata Presiden, hal keempat berdasarkan data Gugus Tugas yakni, 70% kasus positif ada di Pulau Jawa, demikian juga angka kematian 82 persen juga ada di Jawa.
Presiden pun meminta Gugus Tugas memastikan pengendalian Covid-19 di 5 provinsi di Pulau Jawa betul-betul dilakukan secara efektif terutama dalam dua minggu ke depan ini.
Pada kesempatan rapat tersebut Presiden juga meminta pelonggaran untuk PSBB agar dilakukan secara hati-hati dan tidak tergesa-gesa.
“Semua didasarkan pada data-data lapangan, pelaksanaan lapangan sehingga keputusan itu betul-betul adalah keputusan yang benar, hati-hati mengenai pelonggaran PSBB,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- BMKG: Hari Ini Sebagian Besar Wilayah Indonesia Cerah!
- Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Kementerian PPPA: Jika Depresi Segera Cari Bantuan Profesional
- Menlu Retno Soroti Kesenjangan Pembangunan Negara Anggota OKI
- Aparat Indonesia Tangkap 2 Kapal Vietnam saat Curi Ikan di Perairan Natuna
- Terdampak Erupsi Gunung Raung, Bandara Samratulangi Mulai Beroperasi Normal
- Jokowi Bersepeda di Jalan Sudirman-Thamrin Minggu Pagi
- Basarnas Kerahkan 5 Unit Tim SAR Cari Korban Hilang Akibat Banjir Luwu
Advertisement
Advertisement