Advertisement
Krisis Pemasukan, Taru Jurug Buka Donasi untuk Pakan Satwa
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO - Taman Satwa Taru Jurug atau TSTJ di Jebres, Solo, mengalami krisis pendapatan akibat penutupan kebun binatang itu dari pengunjung selama pandemi Covid-19. Kebun binatang itu pun membuka donasi untuk pembelian pakan satwa.
Di satu sisi, tidak adanya pengunjung memang berdampak baik untuk kondisi psikologis sekitar 400 satwa. Tingkat stres satwa berkurang, bahkan TSTJ mendapatkan tambahan empat ekor bayi satwa yang lahir selama pandemi Covid-19.
Advertisement
Namun, sisi buruknya, penutupan kebun binatang dari kunjungan sejak 16 Maret lalu itu praktis membuat tidak ada pemasukan pendapatan dari penjualan tiket pengunjung Hal itu menghantui kelangsungan hidup satwa karena minimnya dana untuk pengadaan pakan.
Direktur Perusahaan Daerah (PD) TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, menjelaskan TSTJ tidak mendapatkan pemasukan selama Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19.
Untuk biaya pakan satwa senilai Rp120 juta per bulan, TSTJ mengandalkan bantuan dari Pemerintah Kota Solo senilai Rp100 juta per bulan dan menggalang donasi dari masyarakat.
Nomor Rekening
“Kami memiliki program adopsi satwa dengan cara pengadaan pakan untuk menutup kekurangan Rp20 juta per bulan itu. Masyarakat bisa memberikan donasi berupa pakan atau transfer ke nomor rekening BNI 426 426 1010 atas nama Taman Satwa Taru Jurug. Semua akan dipertangungjawabkan secara transparan,” katanya dikutip dari Solopos.com--jaringan Harianjogja.com, Rabu (13/5/2020).
Bimo menjelaskan masyarakat yang mengadopsi satwa bisa mendapatkan akses masuk melihat kondisi satwa secara langsung. TSTJ Solo telah menerima donasi berbagai jenis pakan satwa, antara lain, telur, mencit, sayuran, dan bekatul dari sejumlah komunitas pecinta satwa selama satu pekan terakhir.
Sementara itu, Dokter Hewan TSTJ, Siti Nur Aini, menjelaskan kondisi psikologis satwa bertambah baik selama tidak menerima kunjungan. Penghuni kebun binatang di Jebres, Solo, itu bertambah dengan kehadiran empat ekor hewan yang baru lahir.
Empat bayi satwa itu yakni seekor anak unta jantan, bayi sitatunga betina, dan dua bayi walabi.
“Ini merupakan kali pertama TSTJ tidak ada pengunjung. Tetapi koleksi satwa masih kontak dengan manusia ketika melakukan perawatan. Kami mengantisipasi kesehatan satwa saat pancaroba dengan memberikan vitamin,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
- 33 Petahana Bertahan di DPRD Klaten, Paling Senior Memasuki Periode Ketujuh
- BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI
- Kasus Duel Tukang Angon Bebek di Klaten, Warga Demo Minta Tersangka Dibebaskan
- KPSP Setia Kawan Pasuruan Meraih Miliaran Rupiah dari Hasil Memerah Susu Sapi
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Kunjungan Wisata di Sleman Nyaris 2 Juta Orang hingga April 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Gerindra Pastikan Usung Dedi Mulyadi untuk Pilgub Jabar 2024
- BNPB Kerahkan Helikopter untuk Evakuasi Korban Erupsi Gunung Raung
- Israel Beri Waktu Hamas Sepekan untuk Setujui Gencatan Senjata
- Korban Meninggal Akibat Banjir Luwu Sulsel Terus Bertambah, 2 Orang Hilang
- Sekjen Gerindra Sebut Gelora Tak Menolak PKS Masuk Pemerintahan Prabowo
- Persatuan Penyiaran Eropa Larang Simbol Palestina di Ajang Eurovision Song Contest Swedia
- Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Dipercepat
Advertisement
Advertisement