Advertisement
Masyarakat Waswas Sambut New Normal
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Riset GfK Consumer Pulse mengungkapkan kecemasan konsumen terhadap kondisi kesehatan dan ekonomi masyarakat setelah krisis Covid-19.
Regional Lead, GfK Digital Research, Asia Pasifik & Timur Tengah, Karthik Venkatakrishnan menjelaskan dengan angka kasus baru penularan Covid-19 yang terus meningkat, 97 persen masyarakat Indonesia sangat mengkhawatirkan akibat dari pandemi ini bila terus memburuk ke depannya.
Advertisement
Menurutnya, lebih dari separuh responden (60 persen), terutama masyarakat yang tinggal di kota-kota besar, mempercayai bahwa mereka (atau orang yang mereka kenal) memiliki kemungkinan terpapar Covid-19.
“Hasil riset ini menyediakan informasi mendalam sebagai referensi bagi para pelaku bisnis dan pemilik merek di berbagai kategori untuk mengeksplorasi peluang-peluang yang bisa memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan bisnis di masa mendatang serta mendukung pemulihan bisnis mereka secara efektif pasca krisis,” jelasnya lewat siaran persnya, Kamis, (28/5/2020).
Lebih jauh lagi, 94 persen masyarakat juga mencemaskan krisis ekonomi yang timbul akibat wabah Covid-19 Ini. Hal ini diperkuat oleh hasil riset dari 47 persen responden yang menyatakan bahwa kondisi keuangan pribadi mereka telah mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Menurutnya, sehubungan dengan adanya pembatasan mobilitas masyarakat akibat PSBB, riset GfK menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan masyarakat untuk aktivitas luar rumah berkurang 80 persen. Bahkan, di antara responden yang memiliki kemungkinan work from home (WFH), 50 persen diantaranya menjalankan aktivitas WFH secara full time.
Hasil penelitian juga memperlihatkan, terdapat 55 persen pelajar yang merasa menghabiskan waktu lebih banyak untuk belajar di rumah. Hal ini disebabkan penerapan kebijakan penutupan sekolah yang telah dilakukan sejak Maret 2020, sehingga pelajar di Indonesia kini melanjutkan aktivitas belajar dari rumah melalui berbagai platform belajar daring dan video conference.
Lebih lanjut, katanya selama menjalankan berbagai aktivitas dari rumah, waktu luang yang dimiliki masyarakat Indonesia mengalami peningkatan sebesar 51 persen.
“Sebagian besar responden menyatakan, mereka menghabiskan waktu luang dengan melakukan aktivitas internet browsing (88 persen), menonton video (75 persen), membaca dan menonton berita (68 persen), menonton serial dan drama di TV (65 persen), mendengarkan musik streaming (65 persen), menghubungi keluarga dan kerabat melalui aplikasi video call dan pesan (59 persen), serta berbelanja online (52 persen),” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Mendagri Sebut Pilkada 2024 Telan Anggaran hingga Rp27 Triliun
- AS Mengaku Belum Mendapat Tanggapan Hamas Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza
- Gabung Afsel, Turki Ajukan Kejahatan Genosida Israel ke Mahkamah Internasional
- Turki Stop Perdagangan dengan Israel. Buntut Pengiriman Bantuan ke Gaza Terhambat
- Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U-23/2024
- Prancis Kecam Serangan Drone Israel k Konvois Bantuan Kemanusiaan Yordania di Gaza
- AHY Akan Deklarasikan Bali sebagai Pulau Lengkap
Advertisement
Advertisement