Advertisement
Ini Alur Infeksi Virus Corona dari Hewan ke Manusia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sebuah tim ilmuwan yang mempelajari asal-usul virus Corona baru atau SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 menemukan bahwa virus Corona dari hewan mempunyai potensi untuk menginfeksi manusia dengan mengubah struktur tubuh mereka.
Melakukan analisis genetik, para peneliti dari Universitas Duke, Laboratorium Nasional Los Alamos, Universitas Texas di El Paso dan Universitas New York mengkonfirmasi bahwa kerabat terdekat SARS-CoV-2 adalah virus corona yang menginfeksi kelelawar. Tetapi kemampuan virus untuk menginfeksi manusia diperoleh melalui pertukaran fragmen gen kritis dari virus Corona yang menginfeksi mamalia bersisik yang disebut pangolin atau trenggiling.
Advertisement
Para peneliti melaporkan bahwa perpindahan virus dari spesies ke spesies ini merupakan kemampuan mereka untuk mengikat sel inang melalui perubahan materi genetiknya. Dengan analogi, seolah-olah virus melengkapi kembali kunci yang memungkinkannya membuka kunci pintu sel inang, dalam hal ini sel manusia. Dalam kasus SARS-CoV-2, "kunci" yang dimaksud adalah lonjakan protein yang ditemukan pada permukaan virus. Virus corona menggunakan protein ini untuk menempel pada sel dan menginfeksinya.
"Sangat mirip dengan SARS asli yang melompat dari kelelawar ke musang, atau MERS yang berubah dari kelelawar menjadi unta Arab, dan kemudian ke manusia. Nenek moyang pandemi virus corona mengalami perubahan evolusioner dalam materi genetiknya dan memungkinkannya untuk menginfeksi manusia, "ujar Feng Gao, profesor kedokteran di Division of Infectious Diseases di Duke University School of Medicine dikutip dari Science Daily, Senin (1/6/2020).
Para peneliti juga menemukan bahwa coronavirus yang menginfeksi trenggiling berbeda dari SARS-CoV-2 sehingga tidak secara langsung menyebabkan pandemi Covid-19 pada manusia. Namun, mereka sama-sama memiliki situs pengikat reseptor untuk infeksi manusia. Situs pengikat ini memungkinkan untuk ditempelkan ke protein permukaan sel yang berlimpah pada sel-sel epitel pernapasan dan usus manusia, antara lain sel endotel dan sel ginjal.
Walaupun leluhur virus dalam kelelawar adalah yang paling dekat hubungannya dengan SARS-CoV-2, situs pengikatannya dianggap sangat berbeda, dan dengan sendirinya tidak dapat secara efisien menginfeksi sel manusia. Dikatakan bahwa SARS-CoV-2 tampaknya merupakan hibrida atau hasil persilangan antara virus kelelawar dan trenggiling untuk mendapatkan "kunci" reseptor yang diperlukan untuk infeksi manusia.
"Ada bagian dimana tingkat asam amino yang sangat tinggi berbeda antara yang menginfeksi manusia, kelelawar dan trenggiling. Ini menunjukkan bahwa virus tersebut berada di bawah seleksi inang yang sama dan mungkin membuat nenek moyang SARS-CoV-2 dapat dengan mudah melompat dari hewan ini ke manusia," kata Xiaojun Li dari Universitas Duke.
Peneliti sepakat ada urutan virus corona yang diambil dari trenggiling namun masih ada perbedaan pendapat tentang apakah mereka memainkan peran dalam evolusi SARS-CoV-2. "Dalam penelitian kami, kami menunjukkan bahwa memang SARS-CoV-2 memiliki sejarah evolusi yang kaya dan mencakup perombakan bahan genetik antara kelelawar dan pangolin coronavirus sebelum memperoleh kemampuannya untuk pindah ke manusia," sebut Elena Giorgi, staf ilmuwan di Los Alamos National Laboratory.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Caleg Terpilih Ditetapkan, Ini Daftar Anggota DPRD Sleman 2024-2029
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
- Menko Airlangga Isi Kuliah Tamu di LSE: Indonesia On-Track Capai Visi Indonesia Emas 2045
- Orang Tua Diminta Awasi Aktivitas Anak di internet untuk Cegah Child Grooming
- Pemerintah Siapkan Aturan Perlindungan Anak di Ranah Online
- Momentum Hardiknas, Puan Ajak Dukung Kemajuan Ekosistem Pendidikan
- Ratusan Rumah Terendam Akibat Luapan Sungai Cibeureum
Advertisement
Advertisement