Advertisement
Cara Tetap Aman dari Covid-19 Saat New Normal
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Pemerintah terus mempersiapkan penerapan new normal saat pandemi Covid-19.
Dalam beberapa kesempatan, Presiden Joko Widodo meminta seluruh masyarakat tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan ketika seluruh kegiatan ekonomi beroperasi kembali.
Advertisement
Sebab, sebelum vaksin yang efektif ditemukan, kedisiplinan merupakan vaksin alami yang harus dijaga oleh masyarakat ketika harus hidup berdamai dengan Covid 19 dalam beberapa waktu ke depan.
Erlina Burhan Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, menegaskan, bila masyarakat tidak disiplin dan lengah menjalankan protokol kesehatan, bukan tidak mungkin akan terjadi gelombang kedua pandemi Covid 19 di Indonesia setelah Juni 2020.
Apalagi saat ini sebetulnya penambahan jumlah kasus Covid-19 masih terus meningkat dan belum ada penurunan. Menurutnya, sebuah Negara baru bisa menerapkan kebijakan new normal dengan beberapa syarat.
Pertama, ketika telah terbukti bahwa transmisi penyebaran virus Covid-19 telah terkontrol. Dua, kapasitas tenaga kesehatan untuk mendeteksi dan mengobati sudah cukup bagus. Ketiga, risiko penyebawaran wabah pada orang-orang yang berisiko tinggi sudah bisa diatasi dan sudah ada upaya pencegahan.
Keempat, kasus-kasus impor sudah dapat dikendalikan, dan terakhir, masyarakat sudah teredukasi dengan baik serta memiliki kedisiplinan yang tinggi.
“Saat ini kita masih dalam tahap transisi belum new normal, ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Kita harus tetap menjaga kebiasaan yang sudah dijalankan saat pandemi Covid-19. Pertama adalah disiplin untuk social distancing, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, hidup bersih, dan sehat, termasuk meningkatkan daya tahan tubuh,” ujarnya, dalam Diskusi Online ASTHIN “Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Alami Selama Pandemi Covid-19 dengan Antioksidan, Rabu (3/6/2020).
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, masyarakat harus melakukan makan yang cukup, istirahat yang cukup, memiliki suasana hati yang bagus atau jangan stress, minum vitamin, dan sebagainya. Bagi masyarakat yang tidak begitu yakin apakah makanan yang dikonsumsi sudah cukup mengandung vitamin, maka dapat melengkapinya dengan mengonsumsi produk vitamin atau suplemen.
“Saat ini belum ada vaksin dan belum ada obat yang betul-betul spesifik, maka penting bagi masyarakat untuk mengonsumsi vitamin atau suplemen yang mengandung antioksidan seperti vitamin B, C, E, dan zinc yang juga terdapat pada buah, dan sayur-mayur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Kasus Duel Tukang Angon Bebek di Klaten, Warga Demo Minta Tersangka Dibebaskan
- Sadis! Ini Hasil Autopsi Pengusaha Tembaga Boyolali yang Dibunuh Teman Sendiri
- Perluas Jejaring Internasional, Tim UIN Salatiga Kunjungan Resmi ke Filipina
- Pembunuhan Pengusaha Tembaga Boyolali: Pelaku Warga Sragen dan Kenal Korban
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Aturan Barang dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Zulhas Minta Jastiper Taati Hukum
- Otorita IKN Peroleh Hibah Kota Cerdas dari Amerika Serikat Senilai Rp31 Miliar
- Gerindra Pastikan Usung Dedi Mulyadi untuk Pilgub Jabar 2024
- BNPB Kerahkan Helikopter untuk Evakuasi Korban Erupsi Gunung Raung
- Israel Beri Waktu Hamas Sepekan untuk Setujui Gencatan Senjata
- Korban Meninggal Akibat Banjir Luwu Sulsel Terus Bertambah, 2 Orang Hilang
- Sekjen Gerindra Sebut Gelora Tak Menolak PKS Masuk Pemerintahan Prabowo
Advertisement
Advertisement