Advertisement
Kasus Kematian Pasien Covid-19 Nasional Mulai Landai
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kasus kematian akibat virus corona atau Covid-19 secara nasional melandai kendati penambahan kasus positif mencatatkan rekor baru. Namun, kurva kenaikan pasien meninggal dunia di Provinsi Jawa Timur cukup mengkhawatirkan.
Berdasarkan data peta sebaran Covid19.go.id, rata-rata kasus kematian dalam sepekan terakhir berada di level 30-50 per hari. Pada 10 Juni 2020 kasus kematian tercatat bertambah 36 orang menjadi 1.959 orang.
Advertisement
Angka kematian harian tertinggi terjadi pada 14 April yang mencapai 60 orang dan 17 Mei sebanyak 59 orang.
Angka kematian akibat virus corona pada 10 Juni disumbang oleh Jatim yang mencapai 16 orang menjadi 530 orang. Angka penambahan ini meningkat dari sehari sebelumnya sebanyak 12 orang.
Jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal di Jatim hampir menyalip DKI Jakarta dengan selisih hanya 5 orang. Jakarta mencatatkan kasus kematian kumulatif sebanyak 535 orang. Ada penambahan 2 orang pada 10 Juni 2020.
Padahal data kasus positif di Jatim dengan Jakarta selisihnya cukup besar, yakni 1.697. Kemarin, Jatim mencatatkan rekor penambahan kasus positif nasional sebanyak 273 orang menjadi 6.806. Adapun Jakarta bertambah 157 orang menjadi 8.503 orang.
Pada urutan ketiga kasus kematian tertinggi nasional ada di provinsi Jawa Barat sebanyak 161 orang. Kemarin, tercatat tidak ada penambahan orang meninggal positif corona.
Berikutnya adalah Kalimantan Selatan dengan kumulatif kasus kematian 108. Ada penambahan 4 orang meninggal dunia pada 10 Juni 2020. Jawa Tengah berada di urutan kelima dengan kasus kematian 103 orang, tidak ada penambahan kasus pada 10 Juni 2020.
Kasus positif virus corona nasional per 10 Juni 2020 kembali mencatatkan rekor harian dengan penambahan sebanyak 1.241 orang menjadi 34.316 orang.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyampaikan spesimen virus corona yang diperiksa mencapai 17.757 sampel jadi 446.918 sampel per hari ini.
"Jumlah positif bertambah menjadi 1.241 orang sehingga menjadi 34.316 orang," ujarnya, Rabu (10/6/2020).
Yuri menjelaskan bahwa peningkatan signifikan kasus positif tersebut tidak terlepas dari adanya pelacakan masif pasien Covid-19.
"Penambahan ini disebabkan tracing agresif sehingga penambahan kasus dari spesimen yang diterima tidak didominasi dari rumah sakit, tetapi dari puskesmas atau dinas kesehatan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- BMKG: Hari Ini Sebagian Besar Wilayah Indonesia Cerah!
- Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Kementerian PPPA: Jika Depresi Segera Cari Bantuan Profesional
- Menlu Retno Soroti Kesenjangan Pembangunan Negara Anggota OKI
- Aparat Indonesia Tangkap 2 Kapal Vietnam saat Curi Ikan di Perairan Natuna
- Terdampak Erupsi Gunung Raung, Bandara Samratulangi Mulai Beroperasi Normal
- Jokowi Bersepeda di Jalan Sudirman-Thamrin Minggu Pagi
- Basarnas Kerahkan 5 Unit Tim SAR Cari Korban Hilang Akibat Banjir Luwu
Advertisement
Advertisement