Advertisement
Angka Pernikahan di Semarang Menurun Gara-Gara Corona
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Semarang menyebut angka pernikahan di Kota Semarang mengalami penurunan drastis dalam dua bulan terakhir. Penurunan itu terjadi seiring wabah atau pandemi Covid-19 yang tengah terjadi.
"Sejak ada pandemi, angka perkawinan di Kota Semarang memang turun drastis. Mungkin, pada takut menggelar pernikahan di masa pandemi dan memilih untuk menunda," tutur Kepala Kantor Kemenag Semarang, Muhdi Zamru, saat dijumpai JIBI/Solopos di kantornya, Senin (22/6/2020).
Advertisement
Muhdi mengatakan angka pernikahan yang digelar Kantor Kemenag Kota Semarang dalam kurun Januari-Mei 2020 mencapai 3.146 kejadian. Dari jumlah sebanyak itu, 758 pernikahan digelar di kantor KUA dan sisanya 2.388 pernikahan digelar di rumah atau di luar kantor KUA.
BACA JUGA : Ngeri, Angka Perkawinan Anak di Indonesia 193.000
Sementara itu, dari 3146 pernikahan yang berlangsung di Ibu Kota Jawa Tengah itu sepanjang 2020, paling banyak terjadi pada Maret. Itu merupakan bulan terakhir sebelum pandemi Covid-19 ditetapkan sebagai bencana nasional oleh pemerintah.
Total ada 968 pernikahan yang digelar di Kota Semarang selama Maret 2020. Perinciannya, 190 dilaksanakan di kantor KUA, dan sisanya, 778 digelar di rumah atau gedung. Sementara pada bulan April, angka pernikahan mulai mengalami penurunan sekitar 664.
Penurunan paling tajam terjadi pada bulan Mei. Total hanya 83 pasangan yang mengajukan pernikahan, di mana 15 pernikahan digelar di kantor KUA. Sedangkan sisanya, 68 pernikahan dilangsungkan di rumah atau gedung.
"Bulan Juni-Juli ini harusnya permintaan [ pernikahan di Kota Semarang ] naik. Apalagi, ini kan memasuki bulan Besar [Zulhijah]. Biasanya, kalau Besar banyak yang punya hajatan," ujar Muhdi.
BACA JUGA : Belasan Anak di Sleman Tiap Bulan Terjerat Pernikahan Dini
Muhdi menambahkan dalam menikahkan pasangan, petugas KUA diwajibkan mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Itu sesuai Surat Keputusan (SK) Dirjen Binmas Islam No P-006/DJ.III/Hk.00.7/06/2020, yang terbit 10 Juni 2020.
Dalam surat itu disebutkan tentang tata cara melangsungkan melangsungkan pernikahan baik di Kantor KUA Kota Semarang maupun luar KUA. Protokol itu antara lain, jika pernikahan digelar di kantor KUA, maka jumlah yang hadir hanya dibatasi maksimal 10 orang. Begitu juga jika prosesi akad nikah digelar di rumah.
Apabila pernikahan digelar di gedung atau di masjid, prosesi akad nikah boleh diikuti sebanyak-banyaknya 20% dari kapasitas ruangan. Tapi, jumlahnya tidak boleh lebih dari 30 orang.
Kepala Seksi (Kasi) Binmas Islam Kantor Kemenag Kota Semarang, Muh Labib, mengatakan petugas KUA wajib menolak melangsungkan pernikahan jika protokol tidak dipenuhi. "Petugas kami atau penghulu, juga dibekali APD [alat pelindung diri] seperti face shield dan sarung tangan dalam menikahkan pasangan. Jadi protokol kesehatan harus benar-benar dipatuhi," tegas Labib
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Serang Rafah, Sekjen PBB: Mohon Wujudkan Kesepakatan
- Viral Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, Ini Kata SETARA Institute
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Senator AS Ancam Sanksi Keras Jika Mahkamah Internasional Jatuhkan Perintah untuk Menangkap PM Israel
- Gempa Bumi Magnitudo 5,0 Landa Pacitan, BMKG Jelaskan Penyebabnya
- Viral Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, Ini Kata SETARA Institute
- Volume Sampah Plastik Naik 5% Tiap Tahun, Kemasan Guna Ulang Perlu Digalakkan
- Menparekraf Sandi Ungkap Harga Tiket Pesawat Diprediksi Turun Pertengahan 2024
- Ganjar-Mahfud Pilih Jadi Oposisi, Gibran Minta Dikawal dari Luar
- Minibus Tertabrak Kereta di Perlintasan Tanpa Palang Pintu Pasuruan, 4 Orang Tewas
Advertisement
Advertisement