Advertisement
Rizal Ramli Ceritakan Pengalamannya Bantu Gus Dur Tangani Masalah Ekonomi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ekonom Rizal Ramli rupanya punya pengalaman yang berkesan bagi dirinya saat masa kepemimpinan Presiden Abdurrachman Wahid (Gus Dur) yaitu tahun 1999-2001. Pada saat itu, produk domestik bruto (PDB) mengalami pertumbuhan signifikan sekaligus suskes menurunkan utang luar negeri.
Rizal Ramli pun menceritakan sedikit pengalamannya sebagai Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) di masa tersebut.
Advertisement
Pada saat itu, ungkap Rizal, stimulus ekonomi hanya menyasar pada golongan menengah ke bawah atau bukan ke korporasi yang merupakan golongan menengah ke atas.
"Salah satu contohnya pada waktu itu yang kami lakukan saat itu, kami menaikkan gaji pegawai negeri sipil, TNI, dan pensiunan sampai 125 persen dalam waktu 21 bulan, belum pernah terjadi sebelumnya. Akibatnya, golongan menengah ke bawah ini punya uang cash 99 persen mereka belanjakan ke sektor retail," ujar Rizal dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (29/6/2020).
Pada zaman Presiden Habibie, sambungnya, ada utang Kredit Usaha Tani yang macet Rp26 triliun berhasil diselesaikan dengan cara yang kreatif.
Rizal mengaku mengusulkan kepada Gus Dur untuk menghapuskan utang tersebut. Pasalnya, dia menilai para petani yang terlilit utang tidak akan mampu mengembalikan pinjaman dan penyitaan lahan sawah bukanlah solusi.
"Waktu itu, Presiden Gus Dur tanya uangnya dari mana? Saya jawab aja, itu urusan saya nanti cari duitnya dari mana dan akhirnya beres, petani tidak dikejar-kejar utang dan bisa tetap berproduksi," ujar Rizal.
Untuk diketahui, Analis Pergerakan Kedaulatan Rakyat, Gede Sandra menyampaikan bahwa pada era kepemimpinan Gus Dur, posisi utang luar negeri Indonesia turun US$3,2 miliar per tahun dan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) naik 4,2 persen dari yang semula minus 1,7 persen.
"Posisi utang luar negeri (external debt) Indonesia sejak akhir masa kepemimpinan Presiden Suharto terus mengalami kenaikan, terkecuali pada masa Habibie dan Gus Dur yang sempat mengalami penurunan," ujarnya dalam acara yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Minggu 28 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- KPK Tetapkan 2 Tersangka baru Korupdi Proyek Fiktif PT Amarta Karya
- 1.119 WNI Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air dari Zona Konflik hingga Bencana Alam
- Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen
- Pemerintah Terbitkan Aturan Turunan Terkait Tindak Pidana Kekerasan Seksual
- Pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan IKN Capai 80 Persen
- Predksi BMKG: Seluruh Wilayah Indonesia Hujan Lebat Hari Ini
- Polisi Meninggal Dunia dengan Luka Tembak, Jenazah Korban Ditemukan di Mobil
Advertisement
Advertisement