Advertisement
Singapura Bagikan Alat Pelacak Khusus untuk Cegah Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Singapura mulai membagikan perangkat pelacakan kontak berkemampuan bluetooth untuk memperlambat penyebaran virus corona atau Covid-19.
Peralatan yang disebut TraceTogether adalah alternatif untuk aplikasi pelacakan kontak kontak pemerintah. Itu ditujukan untuk orang yang tidak memiliki atau memilih untuk tidak menggunakan ponsel.
Advertisement
Mengutip BBC, Senin (29/6/2020), batch pertama perangkat didistribusikan kepada orang lanjut usia yang rentan, yang memiliki sedikit atau tidak ada dukungan keluarga atau memiliki masalah mobilitas.
Peralatan itu memiliki kode QR unik dan tidak perlu diisi karena memiliki daya tahan baterai hingga sembilan bulan. Perangkat tersebut bekerja dengan menukar sinyal Bluetooth dengan token TraceTogether, atau ponsel cerdas lain di sekitarnya yang menjalankan aplikasi TraceTogether.
Pengguna akan diberi tahu oleh petugas pelacakan kontak, jika mereka terdeteksi berada di dekat seseorang yang terinfeksi virus corona.
Jika mereka kemudian dikonfirmasi telah mengontrak Covid-19, data akan diunduh dari perangkat.
Para menteri telah menepis kekhawatiran yang timbul karena privasi pengguna, karena mereka berpendapat bahwa mereka tidak dirancang untuk menandai gerakan orang.
Pemerintah Singapura mengatakan bahwa data yang dikumpulkan oleh perangkat akan dienkripsi dan disimpan dalam token selama maksimal 25 hari.
Pihak berwenang juga mengatakan bahwa data tidak dapat diakses dari jarak jauh karena token tidak memiliki kemampuan internet atau seluler.
Fitur lain yang disoroti oleh pemerintah adalah bahwa token tidak memiliki konektivitas Global Positioning System (GPS), jadi tidak dapat mengumpulkan data lokasi.
Pemerintah Singapura mengatakan bahwa sejak meluncurkan aplikasi smartphone TraceTogether pada bulan Maret telah diunduh oleh sekitar 2,1 juta orang.
Pihak berwenang mengatakan bahwa mereka perlu meningkatkan partisipasi dalam program TraceTogether secara signifikan karena Singapura telah mulai membuka kembali ekonominya.
BACA JUGA : Singapura Bakal Tes Covid-19 untuk Warga Usia 13 Tahun
Awal bulan ini pemerintah Singapura mulai melonggarkan lockdown, termasuk pembukaan kembali toko ritel dan makan yang diizinkan di gerai makanan dan minuman.
Adapun, token tersebut bersumber dari perusahaan elektronik PCI yang berbasis di Singapura. Diumumkan awal bulan ini, bahwa perusahaan telah memenangkan tender SGD6 juta untuk memasok 300.000 perangkat pertama.
Lebih anjut, pada Minggu, pihak berwenang melaporkan total 213 infeksi baru di Singapura, 11 di antaranya berada di asrama pekerja asing. Itu membuat jumlah total kasus Covid-19 menjadi 43.459.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Cek di Sini
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement