Advertisement
Cemas karena Corona? Begini Cara Mengatasinya ...
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Tidak jarang ada orang yang mengalami kecemasan saat menghadapi pandemi Covid-19.
Dokter spesialis jiwa atau psikiater dari RSUP Persahabatan dr Alvinia Hayulani mengatakan, banyak hal yang memang bisa memicu kecemasan di tengah pandemi Covid-19 yang tidak pernah mengalami sebelumnya.
Advertisement
“Kecemasan bisa karena belum pernah mengalami ini, seperti tiba-tiba harus kerja, sekolah dari rumah, social distancing, sampai pemotongan pendapatan. Ada juga terkait dengan penyakit itu sendiri, si virus ini kita belum tahu sakitnya seperti apa dan bagaimana mengatasinya, ada ketakutan tertular atau menularkan juga menjadi pemicu kecemasan,” ungkap Alivinia, Selasa (14/7/2020).
Menurutnya, kecemasan adalah perasaan yang wajar terjadi pada manusia, dan bukan merupakan hal yang negatif. Cemas merupakan respons tubuh dan sebagai bentuk perlindungan diri ketika mengetahui kita sedang menghadapi sesuatu yang berbahaya atau belum pernah dialami sebelumnya.
Ketika cemas, tubuh merespons terhadap zat kimia di otak, hormon, dan imun tubuh. Oleh karena itu, ketika cemas, banyak orang yang kemudian merasa penyakit-penyakit yang ada di dalam tubuhnya kambuh.
“Yang banyak dirasakan antara lain ketika cemas atau stres penyakit maag atau gerd sering kambuh,” jelas Alvinia.
Dia menjelaskan, perasaan cemas ini bisa diatasi, dikendalikan, dan dikelola agar tetap wajar dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Misalnya cemas terkait Covid-19, cara untuk mengelola dan mengendalikan kecemasan antara lain dengan mematuhi protokol kesehatan dengan disiplin dan sesuai, seperti dengan rajin mencuci tangan, jaga jarak, dan menggunakan masker.
Rasa cemas juga bisa diatasi dengan melakukan relaksasi, olahraga ringan, melakukan hobi, taua me time.
Namun, Alvinia mengatakan, jika gejala sudah berat dan mengganggu aktivitas sehari-hari, penderita kecemasan bisa mencari pertolongan kepada tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater.
“Kita biasanya memberikan obat dan terapi. Psikoterapi ini terapi yang dilakukan supaya pasien bisa menyelesaikan masalahnya dengan tenang, sehingga tidak terjadi gangguan di kemudian hari,” ungkap Alvinia.
DI tengah masa pandemi Covid-19, apabila takut untuk berkunjung ke layanan, tenaga profesional bisa melakukan konsultasi secara daring, termasuk melalui situs PDSKJI.org, di mana penderita bisa melakukan swaperiksa untuk kecemasan, depresi, trauma, dan masalah kesehatan mental lainnya.
“Di situ kelihatan apakah sudah munculgangguan atau bisa ditangani sendiri. Nanti kalau sudah jelas, kita akan menghubungi penderita dan melakukan pendampingan psikososial selama Covid-19 ini,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Termasuk Claudia Scheunemann, Ini 23 Pemain Garuda Pertiwi di AFC Women's Cup
- Diantar Puluhan Pendukung, Roy Saputra Ambil Formulir Pendaftaran Cawawali Solo
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
- Studi Ungkap Wanita 40 Persen Berisiko Alami Depresi saat Perimenopause
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Sunaryanta Minta Orang Tua Awasi Anak dari Ancaman Media Sosial
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Semangat Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia, Ini yang Dilakukan Astra
- LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya
- Seleksi ASN 2024 Segera Dibuka Bulan Depan, Ada 1,2 Juta Lowongan
- Respon Ajakan Prabowo, Presiden Ingin Pertemuan Presidential Club Digelar Dua Hari Sekali
- Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia
- Aturan Barang dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Zulhas Minta Jastiper Taati Hukum
- Otorita IKN Peroleh Hibah Kota Cerdas dari Amerika Serikat Senilai Rp31 Miliar
Advertisement
Advertisement