Advertisement
Minimalis, Ini 5 Fakta Upacara Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Senin (17/8/2020), di Istana Negara tahun ini berbeda dari biasanya. Kali ini dilaksanakan sesuai protokol kesehatan yang ketat terkait pandemi Covid-19.
Di antara perbedaan dalam upacara tahun ini adalah jumlah peserta yang sangat minimalis, tidak diikuti banyak peserta maupun tamu seperti lazim terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Advertisement
Berikut lima fakta upacara detik-detik Proklamasi RI yang digelar di Istana Merdeka:
1. Hanya 3 Paskibraka yang bertugas
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno Nomor B-492/M.Sesneg/Set/TU.00.04/07/2020, hanya ada tiga Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas. Mereka merupakan cadangan Paskibraka tahun 2019.
Jumlah tersebut sangat kontras dengan tahun-tahun sebelumnya di mana petugas Paskibraka yang tampil mencapai puluhan orang yakni dua perwakilan dari setiap provinsi.
2. Pasukan upacara hanya 20 orang
Jangan berharap akan melihat deretan pasukan upacara seperti pada peringatan detik-detik Proklamasi sebelumnya, kali ini di lapangan Istana Negara hanya ada 20 pasukan terdiri dari TNI dan Polri.
Pembatasan jumlah yang sangat minimalis ini tentu saja untuk memastikan penerapan protokol kesehatan, yakni menjaga jarak berjalan.
Selain itu korps musik dibatasi hanya 24 orang serta pasukan pelaksana tembakan kehormatan detik-detik Proklamasi sebanyak 17 orang dari TNI.
3. Upacara hanya diikuti 5 pejabat selain presiden
Surat Edaran Mensesneg juga mengatur tidak semua pejabat negara dapat menghadiri upacara di Istana Negara. Selain Presiden Joko Widodo (Jokowi), ada lima pejabat yang dibolehkan mengikuti acara yakni Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Ketua MPR Bambang Soesatyo yang akan membaca teks proklamasi, serta Menteri Agama Fachrul Razi sebagai pembaca doa.
Menteri dan pejabat negara lainnya wajib mengikuti upacara secara virtual di kantor masing-masing. Hal ini juga berlaku bagi kepala daerah dan Forkopimda.
4. Sekretariat Presiden sediakan 17.845 undangan untuk upacara virtual
Sekretariat Presiden menyediakan 17.845 undangan kepada masyarakat Indonesia untuk mengikuti upacara detik-detik Proklamasi secara virtual. Undangan telah habis tak lama sejak dibuka pada 11 Agustus lalu.
Setpres meluncurkan laman 'Pandang Istana', kanal resmi pendaftaran partisipasi upacara secara virtual.
Pemohon yang mengajukan undangan akan terlebih menjalani verifikasi data.
Mereka yang lolos akan memperoleh pesan melalui WhatsApp dan email berisi ketentuan untuk mengikuti jalannya Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI atau Upacara Penurunan Bendera Sang Merah Putih secara langsung melalui konferensi video. Setiap pendaftar hanya memperoleh satu tautan undangan konferensi video.
5. Naskah asli teks Proklamasi tulisan Ir Soekarno dihadirkan saat upacara
Salah satu momen istimewa peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Negara tahun ini adalah ditampilkannya naskah asli teks Proklamasi tulisan tangan Bung Karno.
Sekretariat Presiden dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) melakukan serah terima arsip bersejarah ini pada Minggu (16/8/2020). Teks Proklamasi asli itu nantinya akan ditampilkan di mimbar kehormatan saat upacara berlangsung.
Dokumen bersejarah tersebut akan diserahkan kembali ke ANRI pada 18 Agustus 2020. ANRI telah menyimpan naskah asli teks Proklamasi di ruang khusus sejak 1992. Berdasarkan catatan sejarah, naskah tersebut diselamatkan dan disimpan oleh BM Diah, seorang tokoh pers dan pejuang kemerdekaan, untuk kemudian diserahkan kepada Presiden Kedua RI Soeharto, yang meneruskannya kepada Menteri Sekretaris Negara 1988-1998 Moerdiono.
Berita ini sudah tayang di INews.id dengan judul "5 Fakta Upacara Detik-Detik Proklamasi di Istana, Hanya Diikuti 3 Paksibraka".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : INews.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Ratusan Juta Rupiah Dicairkan BPJS Ketenagakerjaan buat Pekerja di Kulonprogo
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 7 Bandara di Sulawesi Ditutup Usai Gunung Ruang Kembali Erupsi, Berikut Daftarnya
- Komisaris HAM PBB Prihatin dengan Sikap Polisi AS yang Membubarkan Aksi Mahasiswa Pro Palestina
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Aksi Buruh 1 Mei: Masyarakat Diminat Hindari Kawasan Monas Jakarta
- Prihatin Atas Temuan Kuburan Maasa di Gaza, Sekjen PBB Minta Operasi militer di Rafah Dihentikan
- Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie Terlibat Korupsi Timah Rp217 Triliun, Begini Respons Manajemen
- Di Jakarta Ada Aksi Buruh 1 Mei, Jokowi Pilih ke NTB
Advertisement
Advertisement