Advertisement
Ini Misi Menlu Retno dan Erick Thohir Kunjungi China
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Indonesia ingin memperkuat kerja sama ekonomi Negeri Panda seiring dengan momentum peringatan hubungan diplomatik Indonesia dan China Ke-70 tahun.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan Indonesia dan China punya tekad kuat untuk memperkokoh kerja sama ekonomi selama dan pasca pandemi termasuk di bidang perdagangan dan investasi.
Advertisement
"Dari waktu ke waktu kita terus berupaya untuk menurunkan angka defisit perdagangan kita dengan China," ujarnya saat konferensi pers virtual di China, Kamis (20/8/2020).
Angka ekspor Indonesia ke China naik 11,74 persen pada semester I/2020 dari US$12,32 miliar menjadi US$13,77 miliar. Dengan kenaikan ekspor, dan penurunan impor China ke Indonesia sebesar 11,86 persen, maka angka defisit Indonesia dapat ditekan sebesar 46,08 persen.
China menjadi salah satu negara investor terbesar bagi Indonesia dengan menduduki peringkat kedua setelah Singapura. Investasi China di Indonesia meningkat 9 persen pada semester I/2020 yakni menjadi US$2,4 miliar dari US$2,2 miliar pada semester I/2019.
"Terkait perdagangan, Indonesia mengusulkan pembentukan join working group for trade guna memfasilitasi hambatan perdagangan dan memfasilitasi semaki dibukannya pasar China bagi produk Indonesia," tuturnya.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan kedua negara juga berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama di bidang vaksin. Pembicaraan ini sudah dilakukan sejak sebulan yang lalu.
"Alhamdulillah pada hari ini kami mengadakan pertemuan dan negosiasi. Pembicaraan berlangsung sangat positif. Sinovac bahkan sudah menanda tangani kerjasama transfer knowledge dengan Bio Farma," ujar Erick.
Erick menjelaskan bahwa penyaluran bahan baku vaksin dari Sinovac akan dimulai pada bulan November mendatang.
Erick menegaskan bahwa kerja sama ini tak sekadar transaksi dari sisi ekonomi, melainkan pula transfer teknologi maupun pengetahuan seperti yang sudah ditandatangani antara Sinovac dengan Bio Farma.
Seperti diberitakan sebelumnya, Erick bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan perjalanan dinas ke China untuk menemui Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan tiga produsen vaksin Covid-19.
Selain pertemuan dengan Sinovac, Indonesia juga tengah menjajaki kerjasama dengan perusahaan farmasi China lainnya, yaitu CanSino Biologics Inc., dan Sinopharm.
Indonesia juga terus terbuka dan menjajaki kerja sama internasional lainnya untuk memastikan dan mengakselerasi ketersediaan vaksin Covid-19 yang aman dan efektif di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- BMKG: Hari Ini Sebagian Besar Wilayah Indonesia Cerah!
- Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Kementerian PPPA: Jika Depresi Segera Cari Bantuan Profesional
- Menlu Retno Soroti Kesenjangan Pembangunan Negara Anggota OKI
- Aparat Indonesia Tangkap 2 Kapal Vietnam saat Curi Ikan di Perairan Natuna
- Terdampak Erupsi Gunung Raung, Bandara Samratulangi Mulai Beroperasi Normal
- Jokowi Bersepeda di Jalan Sudirman-Thamrin Minggu Pagi
- Basarnas Kerahkan 5 Unit Tim SAR Cari Korban Hilang Akibat Banjir Luwu
Advertisement
Advertisement