Advertisement
Pengamat Sebut Gibran-Teguh Bakal Lebih Mudah Kalahkan Bajo, Ini Alasannya..
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO -- Pasangan calon independen Bagyo Wahyono-FX Supardjo atau Bajo berpeluang head to head melawan pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa atau Gibran-Teguh di Pilkada Solo 2020.
Kemunculan Bajo menggugurkan prediksi sebelumnya bahwa Gibran bakal melawan kotak kosong. Kendati begitu, pengamat administrasi publik dan pemerintahan daerah Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Didik G Suharto, menilai Pilkada kali ini terasa seperti menu racikan elite penguasa.
Advertisement
BACA JUGA : Gibran Ungkap Tokoh Idolanya, Megawati Sampai Ganjar
Dia menyebut pasangan Gibran-Teguh lebih mudah mengalahkan pasangan Bajo daripada jika melawan kotak kosong. Apabila melawan kotak kosong, Gibran harus mampu mendulang suara lebih dari 50 persen dari suara sah.
“Terlebih apabila pasangan Bajo di tengah kontestasi ternyata gembos, entah disengaja atau tidak. Pilkada seperti ini saya rasa tidak akan dinamis,” kata dia dihubungi JIBI/Solopos, Jumat (21/8/2020).
Sepanjang dua pasangan calon, yakni Bajo dan Gibran-Teguh tidak mampu merepresentasikan suara publik, publik tidak akan antusias mengikuti Pilkada Solo.
Di sisi lain, apabila Gibran melawan kotak kosong dan kotak kosong mendapatkan suara, hal itu akan sangat memalukan bagi Gibran sendiri dan partai pengusung maupun pendukungnya.
Bukan Lagi Pesta Demokrasi
Karena itulah, pasangan Bajo lebih mudah dikalahkan oleh Gibran-Teguh di Pilkada Solo ketimbang kotak kosong. Didik menyebut realitas di banyak tempat, Pilkada bukan lagi menjadi pesta demokrasi rakyat.
BACA JUGA : Gibran Ungkap Tokoh Idolanya, Megawati Sampai Ganjar
Dari awal proses pencalonan, para elite lah yang berkuasa. Rakyat suka tidak suka disodori menu yang diolah para elite, yang ironisnya sering kali abai dengan harapan rakyat bawah.
“Yang saya khawatirkan, Pilkada yang saat ini berlangsung atau Pilkada sebelumnya, yang kadang terjadi adalah Pilkada yang didesain sejak awal siapa yang bertarung. Kalau ini terjadi, demokrasi di negara kita ini semu, sudah didesain oleh para elite. Sebenarnya ini sangat menyakiti rakyat,” kata dia.
Terlebih, apabila proses Pilkada berlangsung terdapat pertanyaan-pertanyaan yang tak bisa dijawab. Maka hal tersebut secara tidak langsung mencederai Pilkada itu sendiri.
BACA JUGA : Punya Penantang Serius di Pilkada Solo, Gibran Lontarkan
Seperti diberitakan, Bajo berpeluang menjadi lawan Gibran-Teguh di Pilkada Solo setelah dinyatakan lolos verifikasi faktual oleh KPU Soo. Bajo memenuhi syarat minimal dukungan sebanyak 35.870 suara atau 8,5 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Akhir Pekan Ini, Sabtu 4 Mei 2024, Cek di Sini
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- AS Mengaku Belum Mendapat Tanggapan Hamas Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza
- Gabung Afsel, Turki Ajukan Kejahatan Genosida Israel ke Mahkamah Internasional
- Turki Stop Perdagangan dengan Israel. Buntut Pengiriman Bantuan ke Gaza Terhambat
- Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U-23/2024
- Prancis Kecam Serangan Drone Israel k Konvois Bantuan Kemanusiaan Yordania di Gaza
- AHY Akan Deklarasikan Bali sebagai Pulau Lengkap
- Heboh AstraZeneca Akui Vaksin Miliknya Memberikan Efek Samping Pembekuan Darah
Advertisement
Advertisement