Advertisement
Belasan Desa di Jateng-DIY Jadi Sasaran Reaktivasi Wisata oleh BOB
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG-- Badan Otorita Borobudur (BOB) mengkampanyekan Gerakan Bersih, Indah, Sehat, Aman (BISA) di puluhan desa di Jawa Tengah dan DIY guna mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pasca pandemi Covid-19.
Direktur Utama BOB Indah Juanita menyebutkan di Jawa Tengah, ada lima desa wisata di Kabupaten Magelang dan dua desa wisata di Kabupaten Purworejo sebagai sasaran kegiatan ini. Adapun di DIY, ada setidaknya 10 desa wisata yang akan menjadi sasaran.
Advertisement
Baca juga: Peneliti di AS Temukan Antibodi untuk Lindungi Manusia dari Covid-19
"Wilayah kami ada di DIY dan Jawa Tengah yang harus disinkronisasikan untuk kegiatan pariwisata, supaya kegiatan pariwisata bisa sinkron," jelasnya dalam pencanangan Gerakan BISA di Balkondes Bumiharjo, Borobudur, Selasa (25/8/2020).
Gerakan ini dilakukan dalam menyambut wisatawan di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), sehingga bisa mengembalikan kepercayaan wisatawan bahwa destinasi wisata kembali aman dikunjungi, setelah ditutup karena Covid -19 dan segera dibuka kembali.
Ia menjelaskan Gerakan BISA merupakan salah satu program dari BOB dan Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), yang mengikutsertakan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dalam meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan, dan keamanan destinasi pariwisata untuk mendukung wisatawan di masa adaptasi kebiasaan baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Baca juga: Serapan Danais Dinas Kebudayaan di Bantul Capai 98%
Indah menyebutkan adanya pandemi ini menyebabkan beberapa destinasi wisata lumpuh. “Bagaimana caranya kita mengaktivasi destinasi-destinasi tersebut, dengan cara bisa melakukan pendukungan berupa peralatan. Yang mana kita latihkan kepada pelaku pariwisata di destinasi-destinasi yang dipilih,” terangnya.
Pada kegiatan ini, BOB memberikan bantuan berupa peralatan kebersihan beserta kelengkapannya dan fasilitas posko kesehatan antara lain tenda sarnavil, thermo gun dan lainnya.
Adapun selain Gerakan BISA ini, pihaknya juga melakukan beberapa langkah lain seperti pelatihan pada pelaku pariwisata, seperti kapasitas, jalur keluar masuknya, serta bagaimana mereka mengoperasikan kawasannya dengan sebaik-baiknya.
Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata Kabupaten Magelang, Nur Supindahwati menyebutkan lima desa yang menjadi sasaran Gerakan BISA ini adalah Desa Bumiharjo, Tegalarum, Kenalan dan Kembanglimus di Kecamatan Borobudur serta Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan.
"Magelang menjadi menarik karena adanya Candi Borobudur, karenanya kami ingin mengaktivasi daya tarik wisata di luar Borobudur untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan di wilayah ini," jelasnya.
Selama ini, wisatawan yang berkunjung ke Boorbudur banyak yang langsung balik lagi ke Jogja maupun Semarang. Karenanya, reaktivasi wisata di luar Candi Borobudur menjadi prioritas agar wisatawan lebih lama tinggal di Magelang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Turki Stop Perdagangan dengan Israel. Buntut Pengiriman Bantuan ke Gaza Terhambat
- Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U-23/2024
- Prancis Kecam Serangan Drone Israel k Konvois Bantuan Kemanusiaan Yordania di Gaza
- AHY Akan Deklarasikan Bali sebagai Pulau Lengkap
- Heboh AstraZeneca Akui Vaksin Miliknya Memberikan Efek Samping Pembekuan Darah
- MUI Desak Mahkamah Pidana Internasional Tak Ragu Tangkap Benyamin Netanyahu
- Kepada Presiden Terpilih Prabowo, Luhut Berpesan Jangan Bawa Orang Toxic ke Kabinet
Advertisement
Advertisement