Advertisement
Ini Sejumlah Negara yang Masih Aman dari Corona
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Pandemi Corona melanda dunia. Namun ada beberapa negara yang belum melaporkan kasus Covid-19.
Pandemi virus Corona kini telah melanda nyaris seluruh negara di dunia. Bukan hanya negara miskin, bahkan negara-negara kaya juga tidak berdaya menghadapi virus yang seringkali mematikan ini.
Advertisement
Tapi menariknya, ada sejumlah negara yang hingga kini masih tidak memiliki kasus Covid-19. Setidaknya ada 10 negara yang masih aman.
Semua pulau di Samudera Pasifik, yaitu Republik Palau, Mikronesia, Republik Nauru (negara mikro Mikronesia), Republik Kepulauan Marshall, Republik Kiribati, Kepulauan Solomon, Tuvalu, Negara Independen Samoa, Republik Vanuatu dan Kerajaan Tonga, disebut belum melaporkan adanya kasus positif.
Dilansir dari New York Post, meski seluruh dunia memerangi virus corona, berbagai pulau dan kepulauan ini berhasil menjaga agar virus berbahaya itu tetap menjauh.
Namun untuk melakukan itu, mereka harus secara agresif menutup perbatasan, dan dalam prosesnya, membatasi dana pariwisata yang penting untuk ekonomi mereka dan membahayakan mata pencaharian pemilik bisnis.
Namun, para pemilik bisnis merasa pemerintah telah mengambil langkah yang tepat dengan mengorbankan ekonomi untuk sementara waktu atas untuk mencegah Covid-19.
"Saya pikir mereka melakukan pekerjaan dengan baik,"kata Brian Lee, salah satu pemilik hotel berusia hampir 40 tahun di Palau.
Ia mengomentari keputusan pemerintah untuk menghentikan kegiatan pariwitasat secara fungsional, dan tetap menutup perbatasan republik sejak Maret. Namun, jika perbatasan Palau tidak segera dibuka, bahkan dengan dukungan keuangan publik negara, dia mungkin harus menutup bisnisnya.
"Saya bisa tinggal selama setengah tahun lagi," kata Lee, yang biasanya menikmati tingkat hunian 70 hingga 80% persen.
Kini dirinya berjuang untuk membuat stafnya yang terdiri dari 20-an orang sibuk. “Maka saya mungkin harus menutup.”
Di samping itu konsensus umum di antara para ahli bahwa memprioritaskan kesehatan penduduk daripada kekayaan mereka adalah langkah yang tepat.
“Bahkan jika perbatasan mereka tetap terbuka, pasar pariwisata utama mereka di Australia dan Selandia Baru tidak akan terbuka, karena mereka telah mengunci perbatasan mereka sendiri,” pikir Jonathan Pryke, direktur program kepulauan Pasifik di sebuah kebijakan internasional independen.
“Jika pulau-pulau itu memilih untuk memprioritaskan ekonomi mereka, mereka akan mengalami yang terburuk dari kedua dunia - krisis kesehatan dan krisis ekonomi,” tambah Pryke.
Meskipun masyarakat membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memutuskan apa kebijakan terbaik untuk menangani virus corona, Pryke merasa yakin bahwa "melihat ke belakang, tidak ada yang akan meragukan bahwa penguncian adalah langkah yang tepat oleh negara-negara Pasifik ini."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
- Lukisan Sujiwo Tejo Dibeli SYL Rp200 Juta, Uangnya Pinjam Vendor Kementan
- Mengenal Si Olen, Maskot Pilkada Klaten yang Diluncurkan di Konser Guyon Waton
- Timnas Wanita U-17 Indonesia Babak Belur Dihajar Filipina 6-1 di Gianyar Bali
- Berita Duka: Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal, Dimakamkan di TMP Bantul
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Taruna STIP Jakarta Meninggal karena Dianiaya, Kemenhub Ikut Investigasi
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
Advertisement
Advertisement