Advertisement

Buwas Ancam Stafnya yang Berani Mainkan Beras Bansos

Newswire
Rabu, 02 September 2020 - 14:57 WIB
Sunartono
Buwas Ancam Stafnya yang Berani Mainkan Beras Bansos  Petugas mengecek stok beras di kawasan pergudangan Bulog, Purwomartani, Kalasan, Jumat (21/12/2018). - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengancam pemecatan oknum yang mempermainkan Bantuan Sosial Beras untuk warga terdampak pandemi  COVID-19.

"Kalau nanti di daerah ada oknum saya yang bermain-main saya pecat. Kita sudah bangun komitmen itu sejak tiga bulan lalu," katanya, Rabu (2/9/2020).

Advertisement

Hal itu disampaikan Buwas pada peluncuran Program Bantuan Sosial Beras bagi masyarakat terdampak pandemi COVID-19 oleh Menteri Sosial Juliari P Batubara di Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta Banten.

BACA JUGA : Bansos Beras untuk 10 Juta Peserta PKH Segera Cair

Karena itu ia meminta masyarakat untuk turut mengawasi Bulog agar Bansos Beras tersebut tepat sasaran. Kementerian Sosial bersinergi dengan Perum Bulog mendistribusikan Bansos Beras kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di seluruh Indonesia.

Setiap KPM akan menerima 15 kg beras selama tiga bulan sejak Agustus hingga Oktober 2020 sebagai upaya mengurangi beban pengeluaran KPM PKH dimasa pandemi.

Lebih lanjut Buwas mengatakan, pihaknya telah siap sejak tiga bulan lalu dan mempersiapkan kebutuhan beras dan menghilangkan kemungkinan-kemungkinan kerusakan beras.

BACA JUGA : Kemensos Siapkan Bansos Beras dan Bansos Uang Tunai

Dia menjamin beras yang didistribusikan kepada KPM PKH tersebut dalam kondisi baik karena setiap beras yang keluar dari Bulog harus melalui proses mesin rice to rice atau mesin pembersih beras.

"Kami bangun rice to rice di seluruh Indonesia, jadi tidak ada alasan beras Bulog itu tidak baik, kecuali ada oknum yang bermain," katanya.

Ia mengaku lega bansos beras akhirnya diluncurkan. "Bukan hanya penerima bansos lega, petani juga lega karena tidak ada alasan Bulog tidak menyerap beras petani," ujar Buwas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mayat Bertato Ditemukan di Pantai Kulonprogo, Polisi Masih Mendalami

Kulonprogo
| Selasa, 30 April 2024, 14:37 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement