Advertisement
Ini 3 Negara dengan Kasus Covid-19 Lebih dari 4 Juta Orang
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Hingga 5 September 2020, kasus positif Covid-19 di tiga negara tercatat sudah menembus 4 juta orang.
Negara itu adalah Amerika Serikat, Brasil dan yang terbaru adalah India.
Advertisement
Menurut data Worldometers, kasus positif covid-19 di AS bahkan sudah di atas 6 juta orang yakni 6,38 juta kasus.
Sementara di Brasil 4,09 juta orang, dan di India 4,02 juta.
India telah menjadi negara ketiga di dunia yang melewati empat juta infeksi COVID-19, menetapkan rekor lonjakan harian baru dalam kasus pada Sabtu (5 September) karena krisis tidak menunjukkan tanda-tanda memuncak.
86.432 kasus baru membuat India menjadi 4.023.179 infeksi, ketiga di belakang Amerika Serikat yang memiliki lebih dari 6,3 juta dan hanya tertinggal dari Brasil dengan 4,1 juta.
Sementara itu, pemerintah telah melonggarkan pembatasan dalam upaya untuk menghidupkan kembali ekonomi, India sekarang memiliki jumlah kasus yang tumbuh paling cepat di dunia dengan lebih dari 80.000 kasus per hari dan jumlah kematian harian tertinggi di lebih dari 1.000.
Beban kasus negara itu telah berubah dari tiga menjadi empat juta hanya dalam 13 hari, lebih cepat dari Amerika Serikat dan Brasil.
Pandemi sekarang menyebar melalui daerah pedesaan yang memiliki fasilitas kesehatan yang buruk tetapi juga muncul kembali di kota-kota besar seperti Delhi dan Mumbai.
Negara bagian Maharashtra, termasuk Mumbai, telah menjadi pusat krisis di India sejak penguncian nasional diberlakukan pada Maret.
Ini masih menyumbang hampir seperempat dari kasus harian baru di seluruh negara 1,3 miliar.
Shamika Ravi, seorang profesor ekonomi dan mantan penasihat pemerintah yang mengikuti tren pandemi di India, mengatakan bahwa India "jauh dari" ke puncak dan Maharashtra harus menjadi "fokus" kampanye melawan virus corona.
"Tidak ada pengendalian COVID-19 di India tanpa mengendalikan wabah di Maharashtra," katanya di Twitter.
"Mengingat signifikansi ekonominya, Maharashtra akan terus mempengaruhi penyebaran infeksi di tempat lain di negara itu." Demikian dikutip dari channelnewasia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Usulan Presidential Club Prabowo Didukung Zulkifli Hasan
- Kepala Rutan Nonaktif KPK Ajukan Praperadilan Kasus Pungli
- Sidang Sengketa Pilpres, Hakim Ingatkan Tegur Ketua KPU Agar Tidak Tertidur
- Gelombang Panas Melanda Asia, Ini Dampaknya di Indonesia Menurut BMKG
- Viral Tawaran Jadi Buzzer Bea Cukai dengan Tarif Rp100 Juta Per Video, Berikut Klarifikasi dari DJBC
Advertisement
Keracunan Massal di Sleman, 7 Orang Masih Dirawat di Rumah Sakit
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Sah! Putin Dilantik Jadi Presiden Rusia 5 Periode Berturut-turut
- Cuaca Panas Mengintai Jemaah Haji, Petugas Kesehatan: Minum Air yang Banyak
- Gugatan Kubu Pontjo Sutowo Ditolak PTUN, Penyegelan Hotel Sultan Sah
- Indonesia Kecam Serangan Militer Israel ke Rafah
- Waspada! Marak Penipuan dengan Modus Mengirimkan Email Palsu
- Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Mataram dan Bali, Warga Berhamburan
- Gunung Ibu Halmahera Erupsi, Lontarkan Abu Ketinggian 2 Kilometer
Advertisement
Advertisement