Advertisement
Airlangga Klaim Kematian Covid-19 di Indonesia Mulai Menurun
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Tingkat kematian pasien Covid-19 di Indonesia masih di atas rata-rata dunia. Namun, Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto menyebut angkanya terus menurun.
Airlangga yang juga merupakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menyebutkan bahwa case fatality rate global 3,26 persen, sedangkan posisi Indonesia saat ini adalah 4,1 persen.
Advertisement
"Tadi sudah kami sampaikan bahwa angka kematiannya atau case fatality rate adalah 4,1 persen dan ini terus menurun daripada angka-angka sebelumnya yang awalnya sempat sekitar 7 - 8 persen," kata Airlangga usai sidang kabinet bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/9/2020).
BACA JUGA : Ada Pandemi Covid-19, Minat Calon Mahasiswa untuk Kuliah
Sebelumnya Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan bahwa persentase kematian akibat Covid-19 di Indonesia pada akhir Agustus 2020 4,3 persen, sedangkan pada periode yang sama rata-rata dunia adalah 3,4 persen.
Wiku mengatakan bahwa ada dua provinsi dengan penambahan kasus positif harian dan tingkat kematian yang tinggi, yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kedua wilayah itu melaporkan tingkat kematian di atas rata-rata nasional. Secara berurutan, tingkat kematian pasien Covid-19 di Jateng dan Jatim, sebesar 7,22 persen dan 7,07 persen.
“Kasus meninggal perlu menjadi perhatian agar bisa ditekan paling tidak sama dengan angka nasional,” tegas Wiku.
BACA JUGA : Gara-Gara Corona, Jumlah Hewan Kurban di Bantul Menurun
Sementara itu, per 7 September 2020, penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 105 orang. Dengan demikian, total kasus meninggal dunia 8.130 orang.
Berdasarkan data yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pada hari ini Jawa Timur menjadi provinsi dengan penambahan kasus meninggal tertinggi di Indonesia.
Provinsi tersebut melaporkan penambahan 31 pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Dengan demikian, total pasien meninggal akibat wabah di provinsi tersebut mencapai 2.576 orang.
Provinsi dengan kasus meninggal tertinggi berikutnya adalah DKI Jakarta yakni 22 orang, sehingga total kasus meninggal di provinsi tersebut mencapai 1.296 orang.
Kemudian, Bali melaporkan penambahan 11 kasus meninggal dan Jawa Tengah di posisi keempat dengan enam kasus.
BACA JUGA : Kasus Covid-19 Naik Turun! Hari Ini DIY Nihil Pasien Baru
Adapun, Presiden Joko Widodo pada awal bulan ini juga telah mewanti-wanti jajarannya agar lebih waspada dan terus berupaya maksimal dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Dia menyoroti tingkat kematian pasien Covid-19 di Indonesia yang terhitung tinggi.
"Kasus meninggal, ini hati-hati case fatality rate di Indonesia meskipun mengalami penurunan 7,83 di bulan April jadi 4,2 di bulan ini, kita masih punya PR besar untuk menurunkan lagi, karena angka fatality rate di negara kita masih lebih tinggi dibanding fatality rate global yang berada di angka 3,6 persen, ini pekerjaan besar kita," kata Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
Advertisement
Advertisement