Advertisement
UN Diganti Asesmen Nasional, Ini Saran Perhimpunan Guru
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) mengimbau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan sosialisasi masif agar masyarakat, guru, murid, dan orangtua tidak ‘mensakralkan’ Asesmen Nasional seperti layaknya Ujian Nasional
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan resmi menghapus Ujian Nasional (UN) mulai 2021 dan digantikan dengan Asesmen Nasional (AN). Nantinya, yang dinilai ada tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Advertisement
Adapun, dalam AKM secara terperinci akan menilai kemampuan siswa dari sisi literasi dan numerasi. P2G mengharapkan penilaian dalam menjadi hal yang sudah dibiasakan dalam proses pendidikan sehari-hari.
BACA JUGA : Kemendikbud: UN Tetap Dilaksanakan dengan Kehati-hatian
“Jangan seperti UN, di ujung, soalnya jadi higher order hhinking skill, sehingga ujian-ujian berskala nasional seperti itu lebih menguji kemampuan pribadi siswa,” kata Koordinator P2G Satriwan Salim kepada Bisnis akhir pekan lalu.
Menurutnya, sistem pendidikan sempat mengalami distorsi dengan adanya UN. Harapannya, jangan sampai AN mengulangi perilaku yang sama dengan UN.
“AN harus ditekankan kepada publik, bukan ditujukan untuk menjadi alat ukur kelulusan siswa, siswa pintar atau tidak, karena AN tidak bisa memotret secara komprehensif,” imbuhnya.
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan bahwa AN ini untuk memotret input, proses, dan output di satuan pendidikan.
Satriwan mengatakan tak bisa seutuhnya karena tidak bisa melakukan pengukuran kalau hanya dilihat dari aspek literasi, numerasi, dan aspek survei karakter dan survei lingkungan pembelajaran.
“Karena di sistem pendidikan kita sudah punya akreditasi. Ini justru yang memotret kualitas dan kondisi sekolah dari berbagai aspek yang sangat komprehensif. Ini untuk mengukur kualitas sekolah, bukan dengan UN atau nanti AN,” kata dia.
BACA JUGA : Mendikbud Batalkan Ujian Nasional karena Corona, Sekolah
Ritual ujian AN juga nantinya diharapkan tidak disakralkan, karena nantinya akan membuka peluang bisnis bagi lembaga bimbel.
“Kalau begitu, nanti akan ada bimbel terkait literasi, bagaimana menjawab soal literasi, numerasi agar lulus. Peluang bisnis akan selalu ada, tapi harus diingat bahwa AN ini peristiwa biasa, sebagaimana penilaian harian di satuan pendidikan. Jangan sampai anak terbebani dengan AN yang nanti kayak UN,” ujarnya.
Satriwan melanjutkan agar sebagai persiapan AN nanti tidak perlu try out yang menyita waktu, biaya, dan perhatian. Apalagi, AN bukan berdasarkan mata pelajaran seperti UN yang didasarkan pada subjek mata pelajaran.
Adapun, Nadiem sebelumnya juga sudah menegaskan bahwa siswa tak perlu melakukan persiapan khusus sebelum AN.
“Asesmen Nasional untuk 2021 tidak memerlukan persiapan khusus, maupun tambahan yang justru akan menjadi beban psikologis tersendiri. Tidak usah cemas, tidak perlu bimbel khusus untuk Asesmen Nasional, untuk itu mari bersama mendukung pelaksanaan Asesmen Nasional mulai 2021,” kata Nadiem.
BACA JUGA : Bingung soal Kepastian UN Dihapus, Warganet: Saya Gamau
Asesmen Nasional pada 2021 akan dilakukan sebagai pemetaan dasar dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan.
Nantinya, Kemendikbud juga akan membantu sekolah dan Dinas Pendidikan dengan menyediakan laporan hasil asesmen yang menjelaskan profil kekuatan dan area perbaikan di tiap sekolah dan daerah.
Dalam Asesmen Nasional, guru tidak lagi mengevaluasi capaian murid secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
6 Kalurahan di Pesisir Selatan Kulonprogo Dipasang EWS Tsunami
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mengenal Tradisi Seba di Kalangan Masyarakat Suku Badui
- Keamanan Wilayah di Jateng Dinilai Kondusif, Investor Terus Berdatangan
- Korban Tewas Akibat Baniir dan Longsor di Kabupaten Luwu Jadi 14 Orang
- Bareskrim Gerebek Pabrik Sabu di Vila Bali, 3 WNA Ditangkap
- Korlantas Uji Coba Kirim Surat Tilang via Whatsapp
- Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal
- Kapal KLM yang Mengangkut Sembako Tenggelam di Perairan Meranti, 9 Awak Selamat
Advertisement
Advertisement