Advertisement
Jokowi Minta Komunikasi Publik Disiapkan untuk Umumkan Vaksin Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Belajar dari hiruk-pikuk penolakan UU Cipta Kerja, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya menyiapkan dengan baik komunikasi publik soal vaksin Corona.
“Kalau komunikasinya kurang baik, bisa kejadian kayak UU Cipta Kerja, jadi saya harapkan betul-betul disiapkan mengenai vaksin, mengenai komunikasi publiknya,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas, Senin (19/10/2020).
Advertisement
Dia menjabarkan komunikasi publik yang perlu disiapkan adalah mengenai kualitas vaksin hingga alur distribusi. Orang-orang yang menjadi prioritas juga perlu dijelaskan kepada masyarakat. “Kenapa dia? Harus dijelaskan betul kepada publik. Proses-proses komunikasi publik ini yang harus disiapkan,” kata Presiden.
BACA JUGA : Pengembangan Vaksin Covid-19 Berjalan Bagus, Protokol
Seperti diketahui, pada dua pekan terakhir terjadi gelombang protes besar terhadap UU Cipta Kerja. Masyarakat dari berbagai golongan melakukan penolakan mulai dari petisi dalam jaringan hingga turun ke jalan.
Menyikapi hal tersebut, Jokowi menilai hal itu terjadi karena disinformasi dan hoaks yang beredar di tengah masyarakat mengenai UU Cipta Kerja. Dia yakin UU sapu jagat atau omnibus law itu seharusnya memberikan keuntungan kepada kaum pekerja.
Sementara itu, saat ini WHO mencatat 9 vaksin dalam tahap uji klinis tahap 3 dan belum ada satu pun yang dinyatakan layak digunakan secara massal.
Sebanyak tiga dari enam vaksin itu malah ditunda uji cobanya karena memicu efek samping sakit pada sukarelawan, yakni vaksin buatan Oxford dan AstraZeneca, kemudian vaksin dari Jhonson & Jhonson, dan terakhir dari Eli Lilly.
Namun, pemerintah Indonesia telah membuat peta jalan vaksin virus Corona. Pemerintah yakin vaksinasi dapat berjalan mulai November 2020. Sasaran pertama, adalah tenaga kesehatan, pelayanan publik, TNI/Polri, dan seluruh tenaga pendidik.
BACA JUGA : Pusat Berencana Memulai Vaksinasi Corona Bulan Depan
Sementara itu epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Pandu Riono mengingatkan risiko vaksinasi pada November 2020.
Pasalnya, ujar Riono, studi mengenai kemanjuran dan keamanan vaksin harus dipublikasikan dan ditelaah ahli internasional sebelum digunakan.
Dalam kesempatan berbeda, ahli epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman mengingatkan bahwa menunggu vaksin virus Corona yang aman sangat penting.
Setiap negara, ujarnya, hanya memiliki satu kesempatan untuk meraih kepercayaan publik.
BACA JUGA : HARIAN JOGJA HARI INI: Vaksin Corona Rp200.000 per Dosis
“Kegagalan untuk mematuhi standar keamanan dan ketelitian ilmiah riset vaksin [Corona] akan memicu ketidakpercayaan jangka panjang,” kata Dicky kepada Bisnis, Minggu (18/10/2020).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
DBD Menggila di Kulonprogo, Ini Kapanewon dengan Kasus Terbanyak
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Korban Tewas Akibat Baniir dan Longsor di Kabupaten Luwu Jadi 14 Orang
- Bareskrim Gerebek Pabrik Sabu di Vila Bali, 3 WNA Ditangkap
- Korlantas Uji Coba Kirim Surat Tilang via Whatsapp
- Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal
- Kapal KLM yang Mengangkut Sembako Tenggelam di Perairan Meranti, 9 Awak Selamat
- Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia
- BMKG: Hari Ini Sebagian Besar Wilayah Indonesia Cerah!
Advertisement
Advertisement