Advertisement
Begini Cara Bio Farma Mencegah Pemalsuan Vaksin Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) melengkapi produk vaksin dengan dua dimensi (2D) data matriks berstandar GS1 untuk mencegah pemalsuan dan duplikasi vaksin Covid-19.
"Kami lakukan juga dengan dua dimensi data matriks yang akan ditempel sehingga bisa dideteksi, dan tidak akan mudah untuk dipalsukan," kata Kepala Divisi Unit Klinik dan Imunisasi Bio Farma Mahsun Muhammadi pada Rabu (28/10/2020), dikutip Antara.
BACA JUGA: Bulan Depan, Bio Farma Datangkan 15 Juta Dosis Bulk Vaksin Sinovac
Advertisement
Mahsun menuturkan pengemasan vaksin Covid-19 dilakukan sedemikian rupa sesuai standar untuk menjamin kualitas vaksin tetap baik sampai di lokasi pengiriman.
Setiap label vial vaksin yang didistribusikan pada awal 2021 sudah dilengkapi dengan 2D data matriks yang memuat kode serialisasi yang dibuat secara acak untuk menghindari duplikasi.
"Di box-nya kami siapkan dengan standar GS1, jadi ada kode seri tersendiri sehingga ini menghindari duplikasi agar bisa di-'tracking' (dilacak) semuanya," ujarnya.
Bio Farma juga sudah menyiapkan aplikasi Bio Tracking untuk pengecekan keaslian produk vaksin Bio Farma. Bio Tracking merupakan aplikasi portabel atau bisa digunakan pada telepon pintar yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mengetahui keaslian dan informasi produk.
"Kami menyiapkan namanya Bio Tracking, posisi GPS, temperaturnya juga kita cek, ada sensor di pintunya, juga check point-nya, alur jalannya juga bisa kita deteksi, di konsumen akhir ini dengan handphone nanti bisa di deteksi dengan barcoding tertentu dengan dua dimensi data matrix," tuturnya.
Bio Farma akan mendistribusikan vaksin Covid-19 sampai ke dinas kesehatan provinsi dengan transportasi berpendingin.
Kemudian dari dinas kesehatan provinsi akan didistribusikan ke Dinas kesehatan kabupaten/kota lalu ke puskesmas hingga akhirnya ke tangan konsumen.
Sementara itu, distribusi vaksin Covid-19 ke swasta tidak akan melalui dinas kesehatan, tapi melalui distributor yang akan masuk ke rumah sakit atau klinik-klinik swasta
"Tapi swasta saya kira berikutnya setelah yang pemerintah ini semua 'clear', aman baru nanti kami bergerak ke swasta," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 7 Mei 2024: Giliran Sleman, Bantul, dan Gunungkidul
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
Advertisement
Advertisement