Advertisement
Pameran Asana Bina Seni, Wujud Pelestarian Ekosistem Seni di Tengah Pandemi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Yayasan Bienalle Yogyakarta (YBY) menggelar Pameran Asana Bina Seni bertajuk Your Connection was Interrupted di Taman Budaya Yogyakarta. Pameran tersebut merupakan presentasi karya dari para peserta program kelas Asana Bina Seni Kurator, Asana Bina Seni Seniman, Asana Bina Seni Kolektif dan Seniman Panggilan Terbuka Karya Normal Baru.
“Pameran ini merupakan upaya pelestarian ekosistem seni. Seniman-seniman muda yang terlibat sangat inovatif dalam berkarya dan juga berani mengeksplorasi tentang apa yang terjadi dewasa ini. Ketika pandemi, para seniman bisa mengelaborasi, kira-kira apa sih yang muncul di era seperti ini?” ujar salah satu kurator, Eliesta Handitya, Rabu (11/11/2020), di Taman Budaya Yogyakarta.
Advertisement
Berkaitan dengan tema Your Connection was Interrupted, lanjut Eliesta, merupakan refleksi ihwal konektivitas dan interupsi yang terjadi saat ini. Namun, akhirnya, makna tersebut diperluas. Tak hanya keterhubungan antara manusia dan internet saja. Hubungan antara manusia antar manusia, manusia dengan ekologi, manusia dengan non-manusia serta teknologi ikut disinggung dan kemudian diterjemahkan melalui karya-karya yang dipamerkan.
Baca juga: Diprotes Banyak Kalangan, Uji Coba Pedestrian Malioboro Diubah
Jenis medium seni yang dipakai juga terbilang unik. Seni tak hanya terbatas pada selembar kanvas, sebongkah patung atau medium konvensional lain. Para seniman muda di program Asana Bina Seni 2020 berani tampil dengan medium baru. Video gim, misalnya. Beberapa karya, bahkan ada juga yang terkreasikan berkat kelihaian penggunaan lintas medium.
Program Asana Bina Seni 2020 diikuti oleh sembilan orang seniman individu dan enam seniman kolektif. Mereka memperoleh tiga kelas yakni untuk kurator, seniman dan kolektif. Kelas-kelas itu juga mengandung visi jangka panjang. Para pembicara berpengalaman pun dilibatkan untuk mengisi kelas teori dan wacana, beriringan dengan praktik keterlibatan peristiwa seni serta pemetaan lingkungan.
“Untuk menjadi seniman atau pekerja seni profesional, seperti manajer, penulis, fotografer, jurnalis, atau kritikus, kita membutuhkan satu platform bersama yang mempertemukan semuanya. Asana Bina Seni mungkin menjadi bagian dari usaha untuk mempertemukan teman-teman yang tertarik belajar lebih lanjut menjadi kurator, terutama untuk melatih untuk berjejaring dan berkolaborasi,” terang Direktur YBY, Alia Swastika.
Baca juga: Sterilkan Jalur Evakuasi Merapi, Petugas Pasang LPJU & Bidik Truk Pasir
Perempuan yang sudah malang melintang di kancah kesenian selama 15 tahun itu menganggap Asana Bina Seni 2020 memainkan peranan penting dalam mewujudkan visi YBY ihwal pendidikan kesenian dan terciptanya ekosistem seni rupa Jogja yang berkelanjutan.
Satu poin yang menarik, kata Alia, adalah kelas kolektif. Jogja mendapat sorotan lewat semangat kolektivitas yang ditunjukan. Para seniman Jogja dikatakan gemar berkumpul, mendirikan komunitas, dan berkolaborasi saat penciptaan karya. Menurut Alia, praktik itu sudah demikian mengental sejak tahun 60-an.
“Yang menarik adalah satu generasi kolektif itu bisa berhubungan dan belajar dari kolektif-kolektif sebelumnya. Ini juga soal keterhubungan sejarah dan keberlanjutan wacana,” ujarnya.
Pameran Asana Bina Seni 2020 digelar mulai Rabu, (11/11/2020) sampai (18/11/2020) di Taman Budaya Yogyakarta. Pameran dibuka untuk umum mulai pukul 10.00 hingga 17.00 WIB dan terbagi dalam tiga sesi. Demi penerapan protokol kesehatan, setiap sesinya memberlakukan kuota sebanyak 30 orang pengunjung saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Letusan Gunung Ibu Ciptakan Fenomena Unik karena Memicu Badai Petir Vulkanik
- Tingkatkan Cadangan Emas hingga Rp80 Triliun, Pengelola Tambang Gosowong Lakukan Efisiensi
- 1,4 Miliar Penduduk India Terancam Cuaca Panas Ekstrem
- Jemaah Calon Haji Dilarang Membentangkan Spanduk dan Bendera di Tanah Suci
- Liga Arab Serukan Pengerahan Pasukan Perdamaian PBB di Palestina
Advertisement
Anak Muda Diedukasi Jadi Pengusaha Lewat Event Lari Pejuang Run 2024 di UGM
Advertisement
Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Berita Populer
- Rangkaian Acara Waisak 2024 di Candi Borobudur, Masyarakat Dapat Menyaksikannya
- Komandan KKB Petrus Pekei Ditangkap Satgas Operasi Damai Cartenz 2024
- Update Kasus Enzy Storia dan Bea Cukai, Penjual Tas Tak Mencantumkan Harga Sebenarnya
- Gunung Semeru Alami 6 Kali Letusan Pagi Ini
- PPP Dukung Khofifah di Pilgub Jawa Timur
- Jumlah Kementerian Bertambah dari 34 Jadi 40, Yusril: Masih Wacana, Belum Resmi
- Mutu Jalan Tol MBZ Dituding Berada di Bawah Standar, Begini Respons Pengelola
Advertisement
Advertisement