Advertisement
Andi Arief Sebut Negara Kalah ketika TNI Masuk Wilayah Politik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Andi Arief menilai negara kalah ketika TNI sudah turun tangan ke wilayah politik.
Hal itu diungkapkannya melalui melalui akun Twitter @AndiArief_, pada Jumat (20/11/2020). Andi menyebut TNI sudah masuk ke wilayah politik, diundang presiden dan pendukungnya.
Advertisement
Pasalnya, negara dan seluruh pendukungnya dinilai sudah tak mampu. TNI, sebutnya, kemudian mengambil alih.
"Kalau TNI turun tangan, berarti negara dan seluruh pendukungnya kalah. sudah tak mampu. Propagandis sampai struktur lumpuh dan diambil alih TNI. Ini new normal. TNI masuk ke wilayah politik diundang Presiden dan pendukungnya," demikian cuitan akun Twitter tersebut.
Kalau TNI turun tangan, berarti negara dan seluruh pendukungnya kalah. sudah tak mampu. Propagandis sampai struktur lumpuh dan diambil alih TNI. Ini new normal. TNI masuk ke wilayah politik diundang Presiden dan pendukungnya.
— andi arief (@AndiArief__) November 20, 2020
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat ini memang tidak spesifik menyebut peristiwa khusus yang dikritiknya dalam unggahan tersebut.
Namun, unggahan tersebut ramai dikomentari pengguna Twitter dan umumnya dikaitkan dengan peristiwa penurunan spanduk dan baliho Habib Rizieq Shihab oleh TNI. Seperti diketahui, perintah penurunan baliho tersebut keluar dari mulut Panglima Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Dalam unggahan lainnya, Sabtu (21/11/2020) pagi, Andi mengingatkan kembali pelibatan kekuatan bersenjata merupakan sebuah langkah yang penuh risiko. Dia menilai salah satu ciri utama jika borjuis kecil berkuasa adalah memilih jalan untuk mencari dan menciptakan musuh untuk mengkonsolidasikan dukungan yang sudah dalam tahap kritis.
Unggahan itu pun ramai dikomentari pengguna Twitter yang kebanyakan kembali menyinggung soal keterlibatan TNI di politik dan peristiwa penurunan baliho Rizieq Shihab.
"Pikiran pendek melibatkan kekuatan bersenjata penuh resiko di tengah polarisasi yg kuat. Jangan terulang 65 !!" demikian cuitan lanjut akun tersebut.
Salah satu ciri utama jika borjuis kecil berkuasa adalah memilih jalan untuk mencari dan menciptakan musuh utk mengkonsolidasi dukungan.yang sudah dalam tahap kritis. Pikiran pendek melibatkan kekuatan bersenjata penuh resiko di tengah polarisasi yg kuat. Jangan terulang 65 !!
— andi arief (@AndiArief__) November 21, 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Kamis 2 Mei 2024, BMKG: Cerah Berawan
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 7 Bandara di Sulawesi Ditutup Usai Gunung Ruang Kembali Erupsi, Berikut Daftarnya
- Komisaris HAM PBB Prihatin dengan Sikap Polisi AS yang Membubarkan Aksi Mahasiswa Pro Palestina
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Aksi Buruh 1 Mei: Masyarakat Diminat Hindari Kawasan Monas Jakarta
- Prihatin Atas Temuan Kuburan Maasa di Gaza, Sekjen PBB Minta Operasi militer di Rafah Dihentikan
- Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie Terlibat Korupsi Timah Rp217 Triliun, Begini Respons Manajemen
- Di Jakarta Ada Aksi Buruh 1 Mei, Jokowi Pilih ke NTB
Advertisement
Advertisement