Advertisement
Asumsikan Pandemi Sudah Berakhir Tahun Depan, Pemkab Bantul Tak Anggarkan Bansos Sapu Jagat
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul tidak menganggarkan bantuan sosial (bansos) sapu jagat bagi warga yang terdampak Covid-19 pada APBD 2021. Pemkab mengansumsikan pandemi Covid-19 pada tahun depan telah berakhir.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Bantul Trisna Manurung mengatakan bansos sapu jagat di 2021 ditiadakan dan tidak masuk dalam APBD 2021 yang telah disetujui oleh DPRD Bantul, Rabu (27/11/2020).
Advertisement
BACA JUGA: Pilot Ungkap Tantangan saat Terbangkan Helikopter di Atas Gunung Merapi
Pemkab dan DPRD Bantul mengasumsikan pandemi Covid-19 telah berakhir di 2021. Selain itu, sampai saat ini belum ada petunjuk teknis maupun kejelasan apakah bansos akan diberikan oleh Kemensos RI atau tidak.
“Nanti jika dari Pusat ada keharusan untuk menganggarkan, akan kami masukkan dalam pos biaya tak terduga (BTT),” kata Trisna, Jumat (27/11/2020).
Trisna mengungkapkan pada 2020, jawatannya sempat memberikan bansos sapu jagat kepada 13.000-an keluarga penerima manfaat yang dicairkan dalam dua tahap. Sebanyak 8.984 KPM penerima bansos sapu jagat mendapatkan Rp600.000 per bulan untuk Mei, Juni dan Juli.
BACA JUGA: Satgas Covid-19: Libur Panjang Jadi Pelajaran Penting
Adapun untuk periode Agustus, September dan Oktober, ada 5.000 penerima bansos sapu jagat yang hanya menerima Rp300.000 per bulan.
“Dan semua disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah karena bansos sapu jagat ini untuk mengover mereka yang belum mendapatkan bansos baik dari Kemensos maupun APBD DIY,” papar Trisna.
Di sisi lain, Trisna memaparkan pada APBD 2021 yang telah disetujui oleh legislatif dan saat ini tengah diajukan ke Pemda DIY, ada defisit sekitar 6,57%. Hal ini diperlihatkan dengan besaran belanja yang lebih besar dibandingkan pendapatan. Pada APBD Bantul 2021 besaran belanja mencapai Rp2,4 triliun, sedangkan pendapatan Rp2,2 triliun.
“Dari jumlah belanja tersebut, besaran belanja operasional masih paling besar,” papar Trisna.
BACA JUGA: Mengenal Miftachul Akhyar, Ketum MUI Periode 2020-2025
Pemkab Bantul dituntut untuk selektif dan mampu memaksimalkan anggaran serta potensi pendapatan yang ada agar besaran defisit ini bisa lebih ditekan.
Terpisah, Sekda Bantul Helmi Jamharis mengatakan anggaran untuk menangani Covid-19 di wilayahnya sebesar Rp115 miliar, hasil refocusing APBD 2020. Dari jumlah tersebut, Pemkab Bantul baru menggunakan Rp73,4 miliar.
“Masih ada Rp18,5 miliar untuk penanganan Covid-19,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Peringati Hari Buruh, Bupati Sleman Kustini Ajak Ribuan Buruh Jalan Sehat
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Jokowi Sebut Mafia Tanah Sudah Berkurang, Ini Alasannya
- Kelola Judi Online Cuaca77.com, 11 Orang Ditetapkan Tersangka
- Kualitas Pelayanan Publik Meningkat, Pj Gubernur Jateng Raih Anugrah Inovasi Pembangunan Terpuji
- Polisi Kerahkan Ribuan Personel untuk Amankan Peringatan Hari Buruh
- TNI AL Gagalkan Penyelundupan 1 Kilogram Sabu dan Ratusan Butir Ekstasi di Wilayah Perbatasan
- Badan Geologi Ungkap Kegempaan Gunung Ibu Meningkat Signifikan
- 7 Bandara di Sulawesi Ditutup Usai Gunung Ruang Kembali Erupsi, Berikut Daftarnya
Advertisement
Advertisement