Advertisement
Masih Banyak Warga Percaya, Ini Mitos & Hoaks Tentang Virus Corona
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Seiring maraknya informasi tentang Covid-19, beredar pula berbagai mitos dan hoaks tentang Covid-19.
Krisis virus Corona telah merugikan banyak orang. Selain mengganggu kehidupan, hal itu juga menyebabkan kerusakan serius pada kesejahteraan fisik dan mental orang-orang.
Advertisement
Meski perang melawan Covid-19 terus berkecamuk, orang-orang juga berjuang untuk mencegah mitos dan kesalahpahaman yang salah.
Selama masa kritis seperti itu, tidak hanya penting untuk tetap update dengan berita dan laporan terbaru, tetapi orang harus menyadari rumor dan kebohongan yang memisahkan fakta dari fiksi.
Dilansir dari Times of India, berikut adalah beberapa mitos dan kesalahpahaman Covid-19 paling umum yang banyak dipercaya.
Coronavirus mungkin berasal dari laboratorium
Banyak yang masih percaya bahwa virus corona dibuat di laboratorium. Namun, tidak ada bukti yang ditemukan untuk mendukung klaim tersebut.
Mirip dengan dua virus korona lain yang muncul dalam beberapa dekade terakhir, SARS-CoV-2 juga diklaim berasal dari kelelawar.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine, aspek kunci dari virus Covid-19, yang dikenal sebagai protein lonjakan, dikatakan berasal dari alam dan bukan dari laboratorium.
Anda tidak dapat tertular Covid-19 dalam suhu panas dan lembab
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, paparan suhu tinggi dapat melindungi Anda dari Covid-19. Namun, tidak ada jaminan bahwa Anda tidak akan tertular virus. Ada banyak laporan yang menunjukkan penyebaran virus di daerah yang bersuhu tinggi.
Vitamin C dapat mencegah Anda tertular virus
Vitamin C memainkan peran penting dalam meningkatkan kekebalan dan juga membantu sel darah putih berfungsi lebih efektif. Namun, meski penting untuk memperkuat sistem kekebalan Anda terhadap virus corona baru, para peneliti belum menemukan bukti kuat mengenai keefektifan Vitamin C dalam melawan virus mematikan.
Minum alkohol dapat melindungi Anda dari infeksi
Tentunya, pembersih tangan dan disinfektan berbahan dasar alkohol dapat mengendalikan penyebaran virus, tetapi mengonsumsi alkohol lebih berbahaya daripada manfaat apa pun.
Meskipun Anda mungkin berpikir bahwa mengonsumsi alkohol membuat Anda aman dari COVID-19, itu hanya akan melemahkan tubuh Anda dan mengurangi kemampuan tubuh Anda untuk melawan virus.
Mengenakan masker dapat menguras kadar oksigen
Mengenakan masker wajah bisa sedikit tidak nyaman. Namun, itu tidak berarti mengurangi kadar oksigen atau meningkatkan retensi CO2, seperti yang diyakini banyak orang.
Selain itu, banyak masker wajah, terutama masker N95 memungkinkan oksigen dan CO2 mengalir, sesuai laporan yang dibagikan oleh Universitas Stanford.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
- Tidak Hadir dalam Sidang Sengketa Pileg, 2 Pemohon Dianggap MK Tidak Serius
Advertisement
Penyalahgunaan Narkoba: Polresta Jogja Tangkap 7 Orang, Sita Sabu hingga Obar Berbahaya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tidak Hadir dalam Sidang Sengketa Pileg, 2 Pemohon Dianggap MK Tidak Serius
- Jakarta Tetap Ibu Kota Indonesia hingga Ada Penetapan Baru
- PKB dan PPP Kerja Sama Hadapi Pilkada Serentak 2024
- Pengusaha Sumbangkan Rp27 Miliar untuk Timnas Indonesia
- Dedi Mulyadi Siap Maju di Pilgub Jabar 2024
- PKB Buka Penjaringan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Ini Kriterianya
- PKB dan Nasdem Gabung Koalisi Prabowo, Bagaimana Pembagian Jatah Kursi Menteri Prabowo-Gibran?
Advertisement
Advertisement