Advertisement
Kampus Diharapkan Aktif Menyuarakan Kewaspadaan Paham Radikal Intoleran
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar MH mengharapkan perguruan tinggi dengan para akademisinya aktif menyuarakan kewaspadaan terhadap penyebaran paham radikal intoleran. Selain itu perguruan tinggi juga memberikan pembelajaran literasi digital kepada mahasiswa dan generasi di lingkungan kampus dan masyarakat.
"Ini penting sebagai upaya untuk melindungi mahasiswa dan generasi muda dari penyebaran paham radikal intoleran," kata Boy Rafli dalam rilis BNPT yang diterima, Rabu (2/12/2020).
Advertisement
Berbicara pada Silaturahmi Kebangsaan BNPT RI dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara dan Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) di Medan, Selasa (1/12), Kepala BNPT menyatakan kampus sebagai pusat pembelajaran generasi muda adalah salah satu tempat paling diincar kelompok radikal intoleran untuk menyebarkan ideologinya.
“Oleh karena itu dengan segala sumber daya yang ada, kami yakin dan optimistis pada unsur pendidik di UMSU dapat ikut serta menyelamatkan generasi muda di Sumatera Utara (Sumut) ini. Salah satunya dengan kegiatan pengabdian masyarakat yang bisa terus menyuarakan masalah kewaspadaan penyebaran paham radikalisme intoleran dan juga masalah literasi digital,” ujar Kepala BNPT.
Baca juga: Polri Ancam Bubarkan Reuni 212 Jika Tetap Berlangsung
Ia menambahkan, sebagai "center of excellent" di Sumut, UMSU bisa memberikan pembelajaran penguatan Islam washatiyah, senantiasa dakwah untuk membangun Ukhuwah Islamiyah serta Ukhuwah Wathoniyah juga Ukhuwah Bashariah.
Hal ini tentu sangat membantu dalam menyelamatkan generasi muda dan masyarakat, apalagi UMSU memiliki peserta didik sekitar 22 ribu mahasiswa juga keluarga para mahasiswa tersebut.
“Mereka adalah masa depan bangsa Indonesia. Tentunya kami berkeliling ini untuk menyampaikan pesan-pesan agar mereka harus kita selamatkan dari pengaruh kelompok yang sampai hari ini terus melakukan propaganda radikal intoleran dan kemudian merekrut anak-anak muda ini,” kata Boy.
Dalam catatan sejarah, kata mantan Kapolda Banten dan Papua ini, pelaku bom bunuh diri umumnya para remaja berusia antara 18-23 tahun.
Mereka dipakai para "mentor-mentor" mereka yang bertugas untuk membimbing (cuci otak) dan memberikan target tertentu kepada pihak yang dianggap sebagai musuh.
"Siapa yang dianggap sebagai musuh? Mereka-mereka yang dianggap menghambat aktivitas dan niat kelompok radikal intoleran itu mendirikan negara Islam. Mereka anggap NKRI karena dasarnya konstitusi UUD 45 dianggap tidak sejalan dengan misi mereka, jadi aparat pemerintah termasuk jadi target. Masyarakat ditargetkan untuk menunjukkan bahwa mereka eksis. Kita tahu kekerasan ini sifatnya anti kemanusiaan dan dilakukan dengan cara tidak beradab," kata Boy.
Oleh karena itu, Silaturahmi Kebangsaan dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara dan Civitas Akademika UMSU ini diharapkan memperkuat sinergi dalam melawan penyebaran paham radikal inteloran.
Rektor UMSU Dr Agussani MAP mengatakan UMSU ikut berperan lebih jauh dalam rangka untuk mencegah radikalisme di kampus karena sesuai dengan Catur Dharma UMSU.
Baca juga: Gedor Rumah Menkoplhukam Mahfud MD di Pameksan, Ratusan Orang Minta Rizieq Shihab Tak Ditahan
“Program pencegahan paham radikal terorisme ini sudah menjadi bagian yagn kita sisipkan dan kita tekankan, baik dalam pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, maupun terkait Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” tutur Agussani.
Bahan Kajian
Ke depan, lanjut Agussani, masalah-masalah yang disampaikan Kepala BNPT tersebut akan dijadikan bahan kajian dalam mata kuliah terkait terorisme. Selain itu, UMSU juga akan menyusun buku saku pegangan mahasiswa.
“Buku saku itu nanti akan bisa memberikan sumbangsih bagaimana generasi muda kita ke depan agar tidak lagi disusupi paham radikal dan bagaimana nanti negara kita bisa fokus dalam rangka menjalankan proses pembangunan yang bermartabat pada masa akan datang,” kata Agussani.
Hadir dalam Silaturahmi Kebangsaan itu adalah Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Direktur Deradikalisasi Prof Dr Irfan Idris MA, Kasubdit Kontra Propaganda Kolonel Pas Drs Sujatmiko, Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sumut Prof Dr Hasyimsyah Nasution MA, para alim ulama Sumut serta segenap civitas akademika UMSU.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ibadah Haji 2024, Jemaah Lansia Disarankan Tidak Minum Kopi dan Es Saat Perut Kosong di Perjalanan
- Begini Respons Kemenkes Melihat Kasus Covid-19 di Singapura yang Naik
- Hasil Juventus Vs Bologna: Skor 3-3, Si Nyonya Tua Sempat Tertinggal Lebih Dulu
- World Water Forum 2024, Presiden WWC: Saatnya Jadi Pendekar Air
- Kementerian Agama Segera Membuka SMA Katolik Negeri
Advertisement
Pilkada 2024, DPD Golkar DIY Belum Menerima Hasil Survei Calon Kepala Daerah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 38 Penerbangan Haji Telat hingga Total 32 Jam, Begini Reaksi Kemenag
- DPR Bantah Pembahasan Revisi UU MK Digelar secara Rahasia
- Presiden Jokowi: Duka Cita Mendalam atas Wafatnya Presiden Iran
- Perpusnas Luncurkan Gerakan Pustakawan Jakarta Menulis Buku
- Kini Sertifikat dan Notifikasi Imunisasi Dapat Diakses secara Digital
- Ini Makna Filosofi Batik Bomba yang Dipakai Elon Musk Saat Resmikan Starlink
- Pejabat Israel Bantah Terkait dengan Kematian Presiden Iran
Advertisement
Advertisement