Advertisement
Interpol Peringatkan Potensi Vaksin Covid-19 Jadi Target Jaringan Kriminal
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Interpol memperingatkan bahwa vaksin virus corona dapat menjadi target jaringan kriminal terorganisir yang dapat menjual suntikan atau dosis vaksin palsu.
Interpol mengatakan bahwa pihaknya memperingatkan penegak hukum di 194 negara anggotanya tentang ancaman tersebut. Badan tersebut memperingatkan vaksin dalam terancam baik secara fisik maupun online.
Advertisement
Jurgen Stock, Sekretaris Jenderal Interpol mengatakan ketika pemerintah bersiap untuk meluncurkan vaksin, organisasi kriminal berencana untuk menyusup atau mengganggu rantai pasok yang akan dilakukan.
BACA JUGA : Calon Penerima Vaksin Covid-19 di Jogja Mulai Didata
“Jaringan kriminal juga akan menargetkan anggota masyarakat yang tidak menaruh curiga melalui situs web dan pengobatan palsu, yang dapat menimbulkan risiko signifikan bagi kesehatan mereka, bahkan nyawa mereka,” katanya seperti dikutip Fox News, Kamis (3/12).
Peringatan itu muncul ketika pengembang vaksin Pfizer dan BioNTech mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 di Inggris. Langkah ini memungkinkan Inggris menjadi negara pertama yang memulai vaksinasi warganya.
Departemen kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris dalam pernyataannya menyatakan bahwa vaksin virus corona baru akan tersedia di seluruh Inggris mulai pekan depan. Artinya lebih cepat daripada sidang perizinan vaksin Moderna dan Pfizer di Amerika Serikat.
“National Health Service memiliki pengalaman puluhan tahun dalam memberikan program vaksinasi skala besar dan akan mulai melakukan persiapan ekstensif untuk memberikan perawatan dan dukungan kepada semua yang memenuhi syarat untuk vaksinasi,” kata lembaga tersebut.
Di Amerika Serikat, vaksin dua suntikan dari Pfizer juga sedang ditinjau oleh Food and Drug Administration (FDA), di mana otorisasi serupa bisa keluar pada akhir bulan ini. Vaksin tersebut dapat diluncurkan pada akhir tahun.
Sementara itu, penyelidik keamanan Dalam Negeri saat ini bekerja dengan Pfizer, Moderna, dan perusahaan obat lain untuk menyelesaikan dan mendistribusikan vaksin serta perawatan virus corona, dengan tujuan mempersiapkan orang terhadap kemungkinan penipuan yang akan datang.
BACA JUGA : Tahap Pertama, DIY Dijatah 2,2 Juta Vaksin Covid-19
Steve Francis, asisten direktur investigasi perdagangan global mengatakan pihaknya sangat senang dengan potensi yang ada, tetapi juga memperingatkan bahwa individu atau organisasi kriminal akan mencoba mengeksploitasi masyarakat luas.
Sebagaimana diketahui, pandemi virus corona ini telah memicu serangkaian kegiatan kriminal tahun ini, termasuk alat pelindung diri palsu, pengobatan palsu, skema pemerasan, dan upaya peretasan kelompok tertentu terkait vaksin Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Pelatih Masih Yakin Garuda Pertiwi Berprestasi di Piala Asia Putri U-17
- Piala Asia Putri U-17: Jepang Tekuk Thailand 4-0, China Kandaskan Australia 3-0
- Persija Tolak Berlaga di Turnamen ACC, Pilih Fokus Siapkan Tim untuk Liga 1
- Kena Pasal Berlapis, Pembunuh Pengusaha Tembaga Boyolali Terancam Hukuman Mati
Berita Pilihan
- Israel Serang Rafah, Sekjen PBB: Mohon Wujudkan Kesepakatan
- Viral Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, Ini Kata SETARA Institute
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
Advertisement
Terbaru! Jadwal KRL Jogja-Solo Rabu 8 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KPK Sebut Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Penuhi Panggilan Penyidik Harri Ini
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Ganjar dan Mahfud Pilih Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Hamas Terima Gencatan Senjata di Gaza, Begini Respon Kemenlu RI
- PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah Tak Dapat Ditoleransi
- KPK Buka Peluang Hadirkan Bendahara Umum Partai Nasdem di Sidang SYL
- Progres Pembangunan Kantor Presiden di IKN Capai 80 Persen, Istana Negara 67 Persen
Advertisement
Advertisement