Advertisement
Inggris Ungkap Temuan Varian Baru Virus Corona
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Varian baru dari virus Corona penyebab Covid-19 yang berpotensi lebih menular, kembali ditemukan di Inggris dalam sejumlah kasus yang terkait dengan Afrika Selatan. Hal itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock.
Departemen Kesehatan Afrika Selatan pada pekan lalu mengatakan bahwa mutasi genetik baru dari virus telah ditemukan dan mungkin menjadi penyebab lonjakan infeksi baru-baru ini di negara tersebut.
Advertisement
"Berkat kemampuan genom yang mengesankan dari Afrika Selatan, kami telah mendeteksi dua kasus varian baru virus Corona di sini di Inggris," kata Hancock dalam jumpa pers seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (24/12/2020).
Dia menuturkan, kedua kasus itu adalah kontak dari kasus mereka yang telah melakukan perjalanan dari Afrika Selatan selama beberapa minggu terakhir.
Inggris sudah mencoba untuk mengekang penyebaran varian virus yang bermutasi hingga 70 persen lebih menular. Penelitian lebih lanjut sedang dilakukan pada varian terbaru tersebut.
"Varian baru ini sangat memprihatinkan, karena masih lebih menular dan tampaknya telah bermutasi lebih jauh daripada varian baru yang ditemukan di Inggris," katanya.
Hancock mengatakan kerabat dekat dari mereka yang memiliki varian baru dan semua yang berada di Afrika Selatan dalam dua minggu terakhir, atau berhubungan dekat dengan seseorang yang telah terkontaminasi, harus dikarantina.
Oleh karena itu, pembatasan langsung diberlakukan pada mereka yang melalukan perjalanan dari Afrika Selatan.
Banyak negara di seluruh dunia dalam beberapa hari terakhir menutup perbatasan mereka ke Inggris dan Afrika Selatan setelah identifikasi varian baru virus Corona yang menyebar lebih cepat.
“Jadi varian baru di Inggris, yang telah kami identifikasi, sangat berbeda dengan varian di Afrika Selatan, mutasinya berbeda,” kata Susan Hopkins dari Public Health England.
Menurutnya, keduanya terlihat seperti lebih mudah menular. Dia mengaku memiliki lebih banyak bukti tentang transmisi untuk varian Inggris karena telah mempelajarinya dengan sangat detail dengan mitra akademis.
“Kami masih mempelajari varian Afrika Selatan," ujarnya.
Dia menyatakan keyakinannya bahwa penyebaran varian terkait Afrika Selatan akan terkontrol dan mengatakan vaksin yang telah dikembangkan akan efektif.
"Saat ini kami tidak memiliki bukti bahwa vaksin tidak bekerja. Jadi sebenarnya yang dimaksud adalah bahwa ada bukti kuat bahwa vaksin itu akan berhasil karena vaksin menghasilkan respons kekebalan yang kuat dan luas serta bertindak melawan banyak variasi virus," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Serang Rafah, Sekjen PBB: Mohon Wujudkan Kesepakatan
- Viral Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, Ini Kata SETARA Institute
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Gempa Bumi Magnitudo 5,0 Landa Pacitan, BMKG Jelaskan Penyebabnya
- Viral Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, Ini Kata SETARA Institute
- Volume Sampah Plastik Naik 5% Tiap Tahun, Kemasan Guna Ulang Perlu Digalakkan
- Menparekraf Sandi Ungkap Harga Tiket Pesawat Diprediksi Turun Pertengahan 2024
- Ganjar-Mahfud Pilih Jadi Oposisi, Gibran Minta Dikawal dari Luar
- Minibus Tertabrak Kereta di Perlintasan Tanpa Palang Pintu Pasuruan, 4 Orang Tewas
- Jokowi Setuju Tidak Boleh Ada Orang Toxic di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Advertisement
Advertisement