Advertisement
Mengenal Tipe Diabetes Melitus yang Harus Anda Tahu
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit berbahaya yang disebabkan karena tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Apabila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, maka penderita bisa mengalami berbagai komplikasi.
Dalam menanganinya, perlu diketahui lebih dulu jenis dan penyebab diabetes melitus yang dialami. Agar lebih tahu, yuk simak ulasan mengenai tipe diabetes melitus berikut ini.
Advertisement
Jenis Penyakit Diabetes Melitus
- Diabetes Tipe 1
Insulin adalah hormon yang berperan dalam menjaga kadar gula darah tetap normal. Seperti dilansir harapanrakyat.com, apabila tubuh kurang atau sama sekali tidak bisa menghasilkan hormon tersebut, maka bisa menimbulkan penyakit autoimun yang disebut dengan diabetes tipe 1. Biasanya, penyakit satu ini banyak didapati pada anak-anak, remaja maupun orang dewasa tetapi yang masih muda.
Penyakit diabetes tipe 1 hadir akibat dari kesalahan sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan patogen, malah berbalik menyerang sel penghasil insulin di pankreas. Kejadian tersebut dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu karena genetik dan paparan virus di lingkungan. Maka dari itu, biasanya orang yang memiliki keluarga dengan riwayat diabetes akan cenderung memperoleh resiko lebih tinggi untuk terserang penyakit tersebut.
- Diabetes Tipe 2
Jenis penyakit satu ini cenderung menyerang orang dewasa dan lansia. Hal tersebut dikarenakan, biasanya orang dengan golongan umur tersebut memiliki gaya hidup yang kurang sehat , misalnya kelebihan berat badan dan kurang gerak. Meskipun begitu, tak menutup kemungkinan tipe diabetes melitus ini juga bisa menyerang siapa saja pada semua kalangan umur.
Kebiasaan hidup yang tidak sehat dapat mengakibatkan resistensi insulin, dimana peristiwa ini terjadi karena sel tubuh kebal atau kurang sensitif untuk merespon hormon insulin. Sehingga, glukosa tidak bisa diproses menjadi energi dan terjadi penumpukan gula dalam darah. Upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi penyakit ini adalah dengan mengatur pola makan dan memperbanyak aktivitas fisik serta konsumsi obat yang telah diresepkan dokter.
- Diabetes Tipe 3
Penyakit diabetes ini dapat terjadi ketika suplai insulin ke dalam otak kurang terpenuhi, sehingga dapat menyebabkan penurunan kerja dan regenerasi sel otak. Apabila kondisi tersebut dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, maka tipe diabetes melitus ini akan memicu terjadinya penyakit Alzheimer. Dimana, gangguan neurodegeneratif tersebut terjadi karena berkurangnya jumlah sel otak sehat, sehingga mengakibatkan penurunan daya ingat.
Kejadian Alzheimer pada penderita diabetes selain disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi juga dikarenakan resistensi hormon insulin. Ketika kekurangan insulin maka asupan gula ke dalam otak juga akan berkurang, sehingga menyebabkan penyaluran glukosa menuju otak pun tidak menyeluruh. Peristiwa tersebutlah yang akan memicu kerusakan dan kematian sel otak, yang mengundang Alzheimer pada penderita diabetes tipe ini.
- Diabetes Gestasional
Jenis penyakit diabetes satu ini biasanya menyerang selama proses kehamilan, meskipun ibu yang mengandung tersebut tidak memiliki riwayat penyakit tersebut. Tipe diabetes melitus ini dapat terjadi karena pada saat mengandung, plasenta ibu hamil akan menghasilkan hormone khusus. Dimana, hormone tersebutlah yang menghambat kerja insulin, sehingga mengakibatkan kadar gula darah tidak stabil selama masa kehamilan.
Meskipun penyakit diabetes gestasional dapat sembuh selepas melahirkan, tetap penting bagi ibu hamil yang menderita diabetes tipe ini untuk tetap melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, serta mengubah pola hidupnya menjadi lebih sehat. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menghindari komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil.
Terdapat beberapa jenis dari penyakit diabetes melitus, dimana masing-masing tipe memiliki gejala dan cara penanganan yang berbeda pula. Apalagi setiap keberhasilan pengobatan juga tergantung dari respon tubuh serta gaya hidup penderita sendiri. Oleh sebab itu, penting bagi pengidap penyakit ini untuk menjaga pola makan, olahraga, dan lainnya. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- BMKG: Hari Ini Sebagian Besar Wilayah Indonesia Cerah!
- Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Kementerian PPPA: Jika Depresi Segera Cari Bantuan Profesional
- Menlu Retno Soroti Kesenjangan Pembangunan Negara Anggota OKI
- Aparat Indonesia Tangkap 2 Kapal Vietnam saat Curi Ikan di Perairan Natuna
- Terdampak Erupsi Gunung Raung, Bandara Samratulangi Mulai Beroperasi Normal
- Jokowi Bersepeda di Jalan Sudirman-Thamrin Minggu Pagi
- Basarnas Kerahkan 5 Unit Tim SAR Cari Korban Hilang Akibat Banjir Luwu
Advertisement
Advertisement