Advertisement
Kerugian Sektor Pariwisata Rp10 Triliun Lebih pada 2020
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat hingga akhir 2020 total kerugian sektor pariwisata akibat pandemi Covid-19 mencapai lebih dari Rp10 triliun.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani mengatakan kerugian itu tercermin dari kontraksi yang cukup besar dari produk domestik bruto (PDB) nasional pada kuartal kedua dan ketiga 2020.
Advertisement
“Yang jelas kerugian pelaku usaha cukup besar dan kontraksinya terlihat jelas dalam PDB dua kuartal sebelumnya dan akan tercermin juga pada PDB di akhir tahun,” kata Shinta melalui pesan tertulis, Senin (11/1/2021).
Di sisi lain, Shinta menilai positif PSBB Jawa-Bali atau kebijakan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga 25 Januari 2021.
Menurut dia, kebijakan teranyar itu tidak bakal berdampak signfikan seperti PSBB terdahulu.
“Kondisi kontraksi ekonomi hanya akan ada di level PSBB terakhir karena driver demand-nya masih ada dan pemerintah dan pelaku usaha juga semakin familiar dengan protokol-protokol PSBB. Hanya saja proyeksi ini amat sangat tergantung pada penerapannya, khususnya metode pendisiplinannya,” kata dia.
Sementara itu, Shinta meminta pemerintah pusat dan daerah untuk saling berkoordinasi terkait kesiapan logistik antarwilayah. Pasalnya, PPKM melibatkan sejumlah provinsi yang ada di Pulau Jawa dan Bali.
“Karena skala PSBB kali ini mencakup banyak provinsi padat secara serentak, ancaman terbesar terhadap kinerja ekonomi ada pada koodinasi antarpemerintah terkait logistik barang antarwilayah,” tuturnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan sekitar 30 juta lapangan pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak pandemi Covid-19.
Data itu diungkapkan Sandi saat berbincang dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang diunggah melalui akun instagram pribadinya, @sandiuno, Minggu (3/1/2021).
“Kami [Kemenparekraf] kan membidangi sekitar 30 juta lapangan kerja Pak Menkes dan mata pencarian dari teman-teman ini lagi menurun drastis dalam periode yang sangat sulit ini,” kata Sandi.
Di sisi lain, dia meyakinkan Menkes Budi Gunadi bahwa pelaku usaha bakal bekerja keras untuk berinovasi dalam menerapkan protokol kesehatan di tengah pembukaan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kita akan beradaptasi supaya protokol kesehatan bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan kita akan bangkit, ekonomi kita menyelamatkan jutaan lapangan kerja,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
DBD Menggila di Kulonprogo, Ini Kapanewon dengan Kasus Terbanyak
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Korban Tewas Akibat Baniir dan Longsor di Kabupaten Luwu Jadi 14 Orang
- Bareskrim Gerebek Pabrik Sabu di Vila Bali, 3 WNA Ditangkap
- Korlantas Uji Coba Kirim Surat Tilang via Whatsapp
- Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal
- Kapal KLM yang Mengangkut Sembako Tenggelam di Perairan Meranti, 9 Awak Selamat
- Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia
- BMKG: Hari Ini Sebagian Besar Wilayah Indonesia Cerah!
Advertisement
Advertisement