Advertisement

Muhammadiyah Disarankan Optimalkan BPRS Ketimbang Bikin Bank

Azizah Nur Alfi
Rabu, 13 Januari 2021 - 01:27 WIB
Sunartono
Muhammadiyah Disarankan Optimalkan BPRS Ketimbang Bikin Bank Sutrisno Bachir - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pakar Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah Sutrisno Bachir tidak sepakat adanya wacana Muhammadiyah mendirikan bank syariah sendiri.

Sebelumnya, beredar kabar Muhammadiyah berencana mendirikan bank syariah yang nantinya akan menyandang nama Bank Syariah Muhammadiyah.

Advertisement

Isu rencana pendirian bank syariah ini mulai bergulir setelah ormas terbesar kedua di Indonesia itu menyatakan akan mulai menarik dananya di Bank Syariah Indonesia, bank hasil merger BRIsyariah, Mandiri Syariah, dan BNI Syariah.

BACA JUGA : Soal Bank Syariah Indonesia, Ini Tuntutan Resmi

Sutrisno menilai rencana tersebut tidaklah tepat. Apalagi mendirikan sebuah bank tidaklah mudah karena perlu setoran modal dalam jumlah besar. Di sisi lain, disrupsi digital juga membuat bank-bank besar menutup sejumlah kantor cabangnya.

"Kita kemarin gamang atau bingung tiba-tiba muncul Bank Syariah Indonesia. Kemudian, tiba-tiba kecewa, marah, mau menarik dananya dari Bank Syariah Indonesia, ini karena kita enggak punya roadmap di bidang keuangan syariah. Dan tidak tepat kalau kita bikin bank seperti Bank Syariah Indonesia," katanya dalam diskusi Economic Outlook 2021 Menjawab Ketidakpastian Ekonomi: Posisi dan Peran Strategis Muhammadiyah, Selasa (12/1/2021).

Menurutnya, akan lebih baik bagi Muhammadiyah untuk menyusun roadmap ekonomi, terutama di bidang keuangan syariah, dalam jangka panjang. Adapun, di bidang pendidikan dan kesehatan, Muhammadiyah sudah menjadi yang terbesar.

BACA JUGA : PP Muhammadiyah Wacanakan Tarik Dana dari Bank Syariah

Daripada mendirikan bank syariah, dia menyarankan agar Muhammadiyah lebih mengoptimalkan dan mengkonsolidasikan Bank Perkreditan Rakyat Syariah atau Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang dimiliki.

"Dalam pandangan saya, sekarang BPRS dioptimalkan, dikonsolidasikan, atau diholdingkan. [Sebab] BPR Syariah itu berhubungan langsung dengan jamiah kita. Kalau bikin bank sendiri jadi banyak mudharatnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Unik! Nangka Muda Masuk 5 Besar Penyumbang Inflasi Tertinggi di Kota Jogja

Jogja
| Jum'at, 03 Mei 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 17:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement