Advertisement
Cerita Dahlan Iskan Dirawat di RS setelah Dinyatakan Positif Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan membagikan pengalamannya sebagai salah satu pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
Dahlan menuangkan pengalamannya dalam catatan yang runtut dan panjang. Banyak kisah yang dia tuangkan dalam ceritanya tersebut. Mulai suka duka menjadi pasien hingga petemuannya dengan dokter Hanny Handoko.
Advertisement
Dahlan mengawali ceritanya saat belum dinyatakan positif Covid-19. Awalnya dia tidak mau masuk RS karena banyak yang bercerita di RS justru berbahaya.
BACA JUGA : Ini Kecamatan di DIY yang Memiliki Pasien Positif Covid-19
"Toh tidak ada keluhan yang berat. Hanya batuk-batuk kecil. Tidak demam. Sambal istri saya masih terasa pedasnya. Masih menitikkan air liur," tulis Dahlan dalam DI's Way, Sabtu (16/1/2021).
Namun karena kedua anaknya memaksa dan memang kebetulan ada satu kamar baru kosong di RS langganan keluarga, dia tak bisa berbuat banyak. Singkat cerita Dahlan kemudian dinyatakan positif dan dirawat di rumah sakit.
Dahlan menceritakan selama berada di RS nyaris tak banyak kegiatan yang dia lakukan. Menurutnya dia langsung tidur begitu sampai di RS. Tentunya, sambil diinfus vitamin. "Jam 04.00 terbangun. Mau kencing. Saya lihat botol infusnya kosong. Saya hubungi perawat. Diganti infus baru dengan isi yang sama," jelasnya.
Pagi harinya, lazimnya seorang pasien, perawat mengecek kondisi badannya. Dia diperiksa mulai dari tekanan darah hingga suhu badan. Setelah itu, suster mencopot infusnya.
Segmen cerita yang cukup menarik dari rangkaian kisah Dahlan itu terjadi sewaktu dia bertemu dengan Dokter Hanny Handoko. Salah satu dokter ahli paru dari Unair, Surabaya yang pernah memperdalam ilmunya di National University Hospital (NUH) dan Tan Tock Seng Novena.
Percakapan antara Dahlan dan Dokter Hanny bermula dari rasa penasarannya tentang stetoskop yang digunakan dokter tersebut. Dia heran stetoskop yang digunakan di luar kelaziman.
BACA JUGA : Pasien Positif Covid-19 di Jogja yang Meninggal Dunia
Namun alih-alih bertanya, menurut Dahlan, dokter Hanny justru duluan bercerita. "Kita pernah bertemu di Malang," katanya. Lama sekali. Mungkin 20 tahun lalu.
Waktu itu dokter Hanny menjadi pejabat di bawah wali kota Malang. Sebelum akhirnya berlabuh di RSAL Surabaya dan sekarang di RS swasta. Setelah diperiksa, dokter bilang Dahlan kekurangan vitamin D.
"Aneh. Benar-benar aneh. Setiap hari saya olahraga satu jam. Di lapangan terbuka. Kok kekurangan vitamin D," katanya.
Dahlan bercerita, vitamin D-nya hanya 23,4. Padahal setidaknya, harus di atas 40. Artinya vitamin D-nya rendah sekali. Itulah sebabnya dia diberi vitamin D (tablet) 5.000.
"Mengapa tidak sekalian 10.000?," tanyanya.
"Kalau ketinggian nanti kasihan ginjal. Untuk memberi obat, dokter harus mempertimbangkan banyak hal," ujar dokter Hanny.
Di samping itu di Indonesia tidak dijual vitamin D di atas 5.000. "Di Singapura ada. Bahkan ada yang sampai 20.000," katanya.
Di Indonesia kalau memberi vitamin D 10.000 harus lewat suntikan. Kalau di Singapura suntikan bisa sampai 20.000. Bahkan 100.000.
BACA JUGA : Alarm Darurat Layanan Kesehatan! RS Covid-19 di Jogja
Dokter Hanny lantas seperti menyindir saya. "Banyak yang berolahraga di bawah matahari tapi pakai topi dan kaus lengan panjang," katanya.
"Ha...ha...ha... Itu saya!," sergah Dahlan.
Sebelumnya pada Minggu (10/1/2021), mantan Menteri BUMN dinyatakan positif Covid-19. Dahlan kemudian dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Kota Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Dugaan Kekerasan Salah Satu SD di Banguntapan, Disdikpora Bantul: Sudah Dimediasi dan Selesai
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Arab Saudi Tangkap Warganya yang Bicarakan Perang Hamas-Israel di Media Sosial
- Heboh Efek Samping AstraZeneca Sebabkan TTS, Begini Respon Menteri Kesehatan
- Pemerintah Buka Seleksi CPNS Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi
- Pilpres 2024 Usai, Anis Ajak Masyarakat Aceh Lanjutkan Perjuangan Perubahan
- Balas Serangan KKB Papua, Brimob dan Kopassus Diterjunkan
- Janji Tak Akan Intervensi Pembentukan Kabinet Prabowo, Jokowi: Kalau Usul Boleh
- Siap-Siap! Seleksi CPNS 2024 Segera Dibuka Mulai Bulan Depan, Cek Jadwal dan Formasinya
Advertisement
Advertisement