Advertisement
Jumlah Penumpang Pesawat di Dunia Anjlok 60 Persen Selama 2020
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO) menyatakan jumlah penumpang pesawat anjlok pada tahun lalu seiring dengan pandemi virus corona menghentikan perjalanan global.
Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Selasa (19/1/2021), ICAO menyebut terjadi total penumpang domestik dan internasional mencapai 1,8 miliar pada 2020. Jumlah itu turun dari 60 persen atau 4,5 miliar penumpang dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau 2019.
Advertisement
BACA JUGA : Jumlah Penumpang Pesawat di DIY Turun hingga -15%
Penyebaran virus corona menyebabkan pemerintah di seluruh dunia membatasi perjalanan internasional dan mendesak warga negaranya untuk tinggal di rumah saja. Langkah-langkah ini menurunkan lalu lintas udara domestik 50 persen dan internasional hingga 74 persen.
ICAO menyebutkan penurunan pendapatan maskapai global mencapai US$370 miliar dan itu mengancam jutaan pekerjaan di seluruh dunia.
Selain itu, selama setahun penuh hingga 31 Desember 2020, ICAO menemukan 51 persen lebih sedikit kursi penumpang yang ditawarkan oleh maskapai dibandingkan tahun 2019. Secara keseluruhan, ICAO memperkirakan maskapai penerbangan di seluruh dunia kehilangan pendapatan usaha kotor sebesar US$391 miliar.
BACA JUGA : 2020, Jumlah Penumpang Pesawat di AP I 'Terjun Bebas
Analisis ICAO menegaskan apa yang sudah banyak dari kita ketahui. Tahun 2020 dimulai dengan catatan optimis untuk sebagian besar maskapai penerbangan. Tetapi dengan waktu hanya dua bulan, virus telah membuat industri penerbangan terhenti.
Pada akhir Maret 2020, maskapai penerbangan melarang penerbangannya, dan dalam beberapa kasus, menangguhkan 100 persen atau seluruh penerbangannya.
April 2020 adalah titik nadir bagi industri penerbangan. Lalu lintas turun 92 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019. Rebound berumur pendek dan sporadis karena masing-masing negara berjuang melawan gelombang Covid-19 berikutnya dengan berbagai metode dan tingkat keberhasilan yang berbeda-beda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Turki Stop Perdagangan dengan Israel. Buntut Pengiriman Bantuan ke Gaza Terhambat
- Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U-23/2024
- Prancis Kecam Serangan Drone Israel k Konvois Bantuan Kemanusiaan Yordania di Gaza
- AHY Akan Deklarasikan Bali sebagai Pulau Lengkap
- Heboh AstraZeneca Akui Vaksin Miliknya Memberikan Efek Samping Pembekuan Darah
- MUI Desak Mahkamah Pidana Internasional Tak Ragu Tangkap Benyamin Netanyahu
- Kepada Presiden Terpilih Prabowo, Luhut Berpesan Jangan Bawa Orang Toxic ke Kabinet
Advertisement
Advertisement